"Quantum physics theory"

105 25 13
                                    

Selenophilia from Atlanta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selenophilia from Atlanta

[Vervain, Atlanta]

Bel gantung berbunyi saat pintu kafe bergerak terbuka kemudian tertutup. Kucing hitam yang baru saja masuk kemudian melompat naik ke kursi. Sedang pemuda yang baru saja membukakan pintu mengambil duduk tepat dibangku seberangnya. Senyum hangat itu masih saja merekah disana. Walau rasanya hatinya resah harus bertemu dengan seseorang yang begitu dirindukannya dalam wujud yang tidak pernah ia sangka sebelumnya.

"meskipun yang ada dihadapanku sekarang ini, hanyalah kucing hitam jelek. Tapi aku masih bisa melihat wajah antik seorang petani yang sudah hidup ribuan tahun lamanya. Senang bertemu kembali denganmu, june ~" suara pemuda itu. June tergelak Kecil mendengarnya.

"meskipun sudah ribuan tahun lamanya. Kau juga masih tidak berubah, masih sama jeleknya ~" ucap june balas mencibir.

"baiklah akan kuanggap ucapan mu barusan sebagai sapaan balik karna senang bertemu denganku kembali" ucap pemuda itu penuh percaya diri.

"kau memang masih tidak berubah, bubu yong ~" ucap june lagi. Kedua alis pemuda itu terangkat, ia sedikit terkejut mendengar ucapan june barusan

"darimana kau tahu namaku? " tanyanya heran

"darimana lagi kalau bukan dari tiga orang kiriman mu" jawab june tanpa basa-basi. Seolah paham siapa yang dimaksud june. Bubu yong tersenyum kikuk, kali ini ia benar-benar tertangkap basah terang-terangan.

"ah, rupanya kau juga tahu tentang mereka bertiga. Lalu, mengapa mereka tidak datang bersamamu? " tanyanya lagi

"masih menunggu digerbang, sebentar lagi mungkin akan sampai" jawab june kemudian. Tak lama setelah itu, raut wajah bubu yong menurun. tatapannya menyorot sedih pada june, entah mengapa dadanya tiba-tiba terasa sesak saat ingin menanyakan sesuatu yang sejak tadi ingin ditanyakannya.

"june ~" panggilnya lirih

"hm"

"Jadi, apa kau sudah menemukannya?" tanyanya penuh hati-hati. June menatap bubu yong lamat-lamat. Ada perasaan lega dari sorot yang memancar dari dua iris mata kucing itu. Tapi di lain sisi, ia tahu ini hanyalah awal dan entah bagaimana pun ini semua akan berakhir. June hanya ingin memastikan bahwa cahaya itu kembali. walau mungkin itu berarti ia akan mengakhiri keabadiannya. Lalu hilang begitu saja bak serpihan debu dari muka bumi seolah ia tak pernah menjadi bagian dari kehidupan itu.

"Ya, aku sudah menemukannya, salah satu diantara mereka" suaranya getir

"kau pasti sangat merindukannya ~" kali ini june tak menjawab, ia menunduk lemas seolah tak ada jawaban yang mampu ia keluarkan dalam bentuk kata-kata untuk menunjukkan betapa ia ingin sekali bertemu wanita itu.

Bubu yong menghela nafas berat, ia seharusnya tak bertanya hal itu jika semuanya memang sudah terlihat begitu jelas.

"tunggu sebentar. Akan ku buatkan sesuatu untukmu" ucap bubu yong mengalihkan situasi. Kemudian beranjak pergi masuk ke dalam area bar di kafenya.

Selenophilia From Atlanta | Dark Fantasy genre ✨🦄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang