"A wish upon the stars"

38 15 14
                                    

SelenophiliaFrom Atlanta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selenophilia
From Atlanta

Hening. 

Kala itu, rumah papa jhon hampir seperti digerumuni awan cumulonimbus tebal dan gelap yang tidak terlihat, dipenuhi petir dengan air hujan yang deras mengguyur. Masing-masing tenggelam dalam duka. Sibuk memikirkan bagaimana nasib dan keadaan haikal.

Satu-satunya sumber keributan diantara mereka sudah tidak ada. Entah kemana dan dimana, entah hidup atau sudah tidak bernyawa. 

Tak ada lagi teriakan, tawa maupun pertengkaran kecil yang sering kali terdengar ketika haikal masih berada diantara mereka. Semenjengkelkan apapun pemuda itu, siapa yang akan mengira bahwa, tak ada satupun diantara mereka yang bisa menepis fakta bahwa mereka merindukan manusia menyebalkan itu.

Tidak adanya kehadiran haikal diantara mereka seolah membawa pergi semua tawa yang selalu mengisi rumah karna ulah tengilnya. haikal itu hampir seumpama poros bumi dengan medan magnet besar. Apapun akan mendekat dan berotasi mengelilinginya.

Dan hilangnya haikal, hampir seumpama dengan bumi yang berhenti berputar mengelilingi matahari. Waktu seolah berhenti, matahari terjaga pada posisinya, angin tak berhembus, air laut kehilangan gelombangnya. Dunia berhenti, tepat dihari pemuda itu menghilang. 

ByUuuurr

Air mengguyur membasuh wajah ren yang telah sembap karna tangis pemuda itu yang pecah beberapa saat yang lalu, ditempat haikal terjatuh.  

Setelah pulang kembali kerumah. Satu-satunya tempat yang ren tuju hanyalah dapur. Mencoba untuk memasak sesuatu. Mengingat tak ada satupun diantara mereka yang sempat sarapan.

Diambilnya beberapa buah wortel, kentang, kol, kacang polong dan beberapa jenis sayuran lain untuk membuat sup. Dan saat ia hendak, memotong wortel. Pergerakannya mendadak terhenti tepat disaat kepalanya menoleh, kembali mengingat, bayangan haikal yang berlarian masuk kedapur demi menghindari kejaran jevano yang baru diusilinya. 

"bang ren. Tolongin ~"

"EH BUJUG, NIH GUE LAGI MEGANG PISAU YAA!! "

Tak ada pertolongan yang bisa ren berikan, haikal bersimpuh jatuh, berteriak histeris memohon ampun dikala jevano berhasil menggapainya. Menarik kedua kaki pemuda itu kasar dan menyeretnya tanpa ampun, membawanya keluar dari dapur.  

Dilain hari, ia teringat lagi tentang haikal. Suara pemuda itu menggema mengisi dapur. 

"yang mau tambah roti, angkat tangan~" serunya heboh, mengundang yang lain mengangkat tangan, terutama ijun yang membantu jamal mengangkat tangannya. Demi mendapatkan jatah roti pemuda itu. 

"baiklah, satu? dua? " tanya haikal pada nana, yang paling pertama ditawarinya. 

"dua nyet" balas nana santai,  sekalian mencibir

Selenophilia From Atlanta | Dark Fantasy genre ✨🦄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang