🏡🔙

2.8K 162 9
                                    

[⚠️Typo bertebaran]
[Happy reading luvv]

.
.
.
.
.
.
.

Terhitung sudah 4 hari Chenle dirawat dan hari ini si kecil Jung itu sudah diperbolehkan pulang. Chenle dari hari ke hari semakin menempel pada Haechan, sudah seperti perangko dan lem korea pokoknya.

Jika Chenle yang semakin menempel pada Haechan begitu pula dengan sang Dady nya, entah sejak setelah Haechan mengeluarkan Kodam nya Mark jadi makin akrab pada Haechan.

Oh dan satu hal lagi, kini Haechan tidak memanggil Mark dengan embel embel 'tuan' lagi, karena Mark memintanya untuk lebih santai jadi Haechan memutuskan untuk memanggil Mark dengan sebutan 'kakak' saja, lagi pula Mark lebih tua dari dia kan.

Flash back⏸️

Ketika Chenle sudah tertidur kini Haechan sedang bersandar santai pada sofa yang Mark duduki juga, jangan tanya tuan Jung satu ini ngapain, ya pastinya kerja lah borrr apa itu hari libur?

Haechan yang asik meng scroll app Oren itu sedang mencari beberapa barang yang sekiranya memanjakan mata, tidak untuk dibeli oke!!

Mana ada uang dia buat beli, tabungannya akhir akhir ini sedikit menipis karena untuk bahan kuliahnya dan juga hari hariannya kadang juga Haechan khilaf sedikit.

"Chan,,"

Haechan menoleh ketika merasa ada yang memanggil namanya.

"Bisa bicara sebentar?"

Mark menutup laptopnya dan menghela nafas sedikit berat, "kenapa tuan? Tuan perlu sesuatu?"

"Tidak tidak, saya hanya ingin berbicara santai saja"

Haechan terdiam dan mulai berfikir kira kira apa yang ingin Mark bicarakan sampai harus mengesampingkan pekerjaannya.

Tiba tiba pikiran konyol itu terlintas dibenak Haechan membuatnya gelagapan sendiri,

"Ahhh, untuk yang tadi saya minta maaf tuan sudah sangat lancang berbicara hal yang tidak sopan tentang anda"

Haechan tiba tiba berdiri dan menunduk dalam setidaknya hal ini bisa membuat Mark jadi mengampuni nya dan melupakan kejadian beberapa jam tadi.

"Hei, saya-"

"Maaf sekali lagi tuan maaf, tolong jangan mengadu pada nyonya Taeyong. Saya hanya reflek mengucapkan hal tidak sopan itu karena Chenle menangis"

Mark ingin berbicara namun lagi lagi perkataannya dipotong oleh Haechan.

"Duduk lah Haechan, saya han-"

"Saya benar benar menyesal tuan, tolong jangan pecat saya. Saya janji akan membuat nilai ulangan akhir semester Beomgyu akan memuaskan"

Astaga Mark dibuat pusing karena Haechan yang tidak memberikan jeda untuk dirinya berbicara.

Mark menarik tangan Haechan dan mendudukkannya di samping dirinya, "diamlah, saya tidak akan mengadu pada bubu dan apa tadi memecat mu? Apa hubungannya dengan ku Haechan, kau bekerja dengan bubu bukan dengan ku"

Haechan menunduk tidak berani menatap mata Mark sama sekali, jujur dirinya terkejut dengan ucapan Mark namun masih ada yang mengganjal dipikiran nya tentang kejadian itu.

"Tapi..."

"Saya sudah melupakannya, jadi bisa kita berbicara apa yang ingin saya bicarakan Haechan?"

Me And Duda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang