🎂🐻

398 33 0
                                    

[⚠️typo bertebaran]
[Happy reading]

.
.
.
.
.
.
.

Sekitar 4 jam berada di perjalanan kini Haechan, Renjun, serta Jaaemin sudah sampai di kediaman Moon. Haechan turun dari mobil sambil merenggangkan otot otot yang kaku selama perjalanan yang terbilang jauh itu.

"Astaga putra putra ku sudah datang!" 

Pria berwajah manis sekaligus cantik datang sambil memeluk Renjun kemudian Jaemin.

"Ekhem Ekhem, sepertinya keanggotaan warisan Appa akan bertambah sebentar lagi. Ahh benar lebih baik aku membantu Appa mengurus calon pewaris tambahan, Appa pasti bangga padaku nanti" 

Haechan yang baru saja mengeluarkan koper dari bagasi itu pun masuk kedalam rumah tanpa peduli apa yang dilakukan ketiga oknum itu.

"sudah biarkan saja dia, setelah ini biar ku coret dari kartu keluarga" 

ucap pria itu, yang tidak lain adalah bunda Doy, atau Kim Doyoung yang kini berganti marga menjadi Moon Doyoung.

"Ayok masuk sayang" Doyoung menggandeng Renjun dan di ikuti Jaemin di belakang nya.

Haechan yang sudah berada di dalam rumah melihat Teil atau agaknya bapak Moon Teil Appa dari haechan suami Bunda Doy. Haechan berjalan dengan cepat dan memeluk Teil dengan wajah berseri seri.

"Aku merindukan Appa" Haechan bergelanyut manja di dekapan Teil.

"Appa juga merindukan mu, Kau semakin sombong ya? apa kau sudah melupakan Appa mu dan menemukan pacar disana?" 

"eiiiii, mana ada aku tidak memiliki siapapun disana! hanya Appa yang berada di hati ku"

tak lama Doyoung, Renjun, dan Jaemin masuk kedalam rumah. Doyoung yang melihat Haechan bergelanyut manja seperti itu menampilkan wajah julitnya,

"manis juga mulut mu, jadi bagaimana Moon? apakah dokter mengatakan kaki mu akan di amputasi atau tidak? aku harap dokter segera memotong nya"

"Bunda ini, anak nya sakit bukannya di support malah dikata katain" Haechan merengut,

"Appa liat bunda, ceraikan saja dia ayok menikah dengan ku saja"

"Yakkk!! mana mau Teil dengan bocah ingusan macam dirimu" Doyoung bersiap akan memukul Haechan dengan sandal rumah yang ia pakai namun segera di tahan oleh Teil.

"sudah sudah, kalian ini kalau tidak bertemu saja bilang kangen kangen ini malah bertengkar" 

Sedangkan Renjun dan Jaemin hanya menonton saja sambil memakan kue kering di meja depan mereka, sebenarnya itu camilan ngopi bapak Moon tapi kan sekarang mereka bertiga sedang adu mekanik jadi yaudah mereka cemil aja sambil nonton.

.
.
.
.

Hari sudah semakin malam dan kini mereka sedang persiapan akan makan malam, Doyoung memasak dibantu Jaemin dan Renjun sebenarnya Haechan ingin ikut membantu juga namun lagi lagi kena omel Bunda Doy dan ya alhasil Haechan hanya bisa duduk menemani Teil sambil melihat mereka memasak.

"Apakah kaki mu sudah semakin baik?"

Haechan mengangguk "heem, kata dokter gipsnya bisa dilepas minggu depan"

Teil tersenyum menanggapinya, kemudian tangannya terangkat untuk mengelus rambut Haechan.

"jangan lukai dirimu sendiri lagi nee, Appa merasa gagal menjagamu saat tau kau terluka seperti ini. bahkan Bunda mu sampai menangis saat tau kaki mu patah"

Haechan menatap kearah Teil dengan menampilkan senyum tipisnya, "Kau tau, Appa beberapa kali  hampir ingin membawamu pulang saat mendengar kau terluka."

Me And Duda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang