ᴴᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ
•------•°•✿•°•------•
---
---
---
Perpustakaan
Di sinilah yesha berada bersama jay, yujin? Ada, lagi ngawasi dari jauh bareng temennya jay, jake. Untung gajadi nyamuk.
"Kenapa mukanya, kok murung kaya ga semangat ketemu aku, Hm?" Ucap jay seraya mengusap rambut yesha.
"Kamu kenapa coba tadi malah manggil aku pas lagi bareng vernon"
"Emangnya kenapa? Orang dia ga curiga kok"
"Gada yang tau kita pacaran kecuali yujin jadi aku takutnya dia curiga kita pacaran"
"Kan emang pacaran" Ucap jay lalu tersenyum.
"Udah ih, kamu mau bilang apa? Kasian yujin belum jajan"
"Suruh aja dia jajan sama jake, dia juga belum jajan"
Saat yesha melirik ke arah yujin dia dibuat bingung pasalnya temannya itu tidak ada di tempat yang tadi ia duduk bersama jake, mungkin dia jajan bareng jake kali.
"Dia gaada"
"Sayang, aku mau ngajak kamu jalan jalan nanti malem mau ga?" Tanya Jay.
"Serius?!" Ucap Yesha senang tetapi ekspresi dia langsung murung.
"Serius, eh? Kamu kenapa?"
"Gapapa cuman aku takut kakak ku ga ngasih izin apalagi buat pergi malem"
Jay mengangguk paham, ia baru sadar kalo pacarnya ini mempunyai kakak yang posesif kepadanya.
"Em... gimana kalo sore? Setelah pulang sekolah?" Tanya Jay.
"Gimana, ayolah jangan sedih dong mukanya" Sambung Jay.
Yesha langsung tersenyum, "ngga, aku ga sedih"
Jay ikut tersenyum, melihat wajah pacarnya yang tersenyum malah semakin cantik, emang udah cantik sih.
"Maaf.." Jay mengerutkan keningnya.
"Kenapa minta maaf?"
"Ya kamu punya cewe kalo mau di ajak keluar gabisa segampang cewe cewe diluar sana yang bisa langsu-"
"Sttt" Potong Jay sembari meletakkan jari telunjuknya di bibir yesha.
"Kamu gausah ngomong kaya gitu aku gasuka, aku udah punya pacar kaya kamu juga udah seneng"
Yesha tersenyum, "makasih, jay"
Jay memasang ekpresi cemberut, "kok pake nama?"
"Trus apa?" Yesha terkekeh.
"Menurut kamu?"
"Iya sayang"
Jay tersenyum, menahan untuk tidak memukul meja yang ada di depannya.
"Aku mau ke kantin, mau ikut?" Tanya Yesha, jay langsung mengangguk cepat.
"Yu" Jay langsung menarik lengan yesha dan berjalan keluar dari perpustakaan.
"Yesha"
Deg
Yesha menutup matanya sebentar, lalu dia menoleh ke belakang.
Terlihat vernon yang sedang berdiri di belakangnya bersama seungkwan (sepupunya) sembari menatapnya datar.
"Vernon?"
Vernon tidak menjawab dia malah melihat ke arah tangan yesha yang di genggam jay.
Ia berjalan mendekati mereka lalu melepas paksa genggaman tangan itu.
"Ikut gue." Ucap Vernon yang langsung menarik lengannya meninggalkan jay dan seungkwan, tanpa babibu seungkwan juga mengikutinya takut terjadi apa apa.
Yesha dibawa vernon ke roftoop, vernon menatap adiknya tajam.
"Siapa dia?"
"Temen" Yesha langsung menjawab, beda kalo dia ditanya oleh ketiga kakaknya.
"Temen tapi pegangan tangan?"
"Iy-ya, emang gaboleh"
"Ck, jujur sama gue dia siapa sebelum gue bilang ke yang lain."
Yesha menatap vernon kesal, "dia emang temen gue, apa banget maen cepu. Emang lo gapernah temenan sama cewe hah?!"
"Gue punya, tapi ga sampe pegangan tangan." Jawab Vernon dengan nada datar.
Oke, dia kalah.
"Jadi lo pacaran sama dia? Oke, gue bakal bilang ke kak seungcheol." Ucap Vernon yang langsung mengambil ponsel di saku bajunya dan ingin menelpon.
Yesha membelakkan matanya, yang benar aja dia bilang kak seungcheol?
Yesha langsung mengambil paksa ponsel vernon lalu ia langsung berlari pergi dari roftoop.
"Yesha" Panggil Vernon.
"CHOI YESHA!!"
3
2
1
NEXT>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝟏] 𝐓𝐇𝐄 𝐏𝐎𝐒𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄 𝐁𝐑𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 || SEVENTEEN [HIPHOP TEAM]✔
Ficção Adolescente𝐓𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐘𝐞𝐬𝐡𝐚, 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢 𝐤𝐞𝐤𝐚𝐧𝐠, 𝐤𝐞𝐫𝐚𝐬 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐥𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐮𝐬𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐫𝐮𝐭 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚𝐢 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 𝐥𝐚𝐤𝐢 𝐥𝐚𝐤𝐢 𝐲𝐚...