[0.17]

663 46 0
                                    

ᴴᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ

•——————•°•✿•°•——————•

---

---

---

Vernon mendorong punggung jay membuat dia hampir terjatuh, jay melihat ke belakang.

"Apa apaan lo" Ucap jay.

Vernon menarik kerah baju jay, menatap lelaki itu tajam.

"Lo yang apa apaan sialan, maksud lo nabrak adek gue apa hah?!!" Kesal Vernon, jay mengerutkan keningnya.

"Gue? Nabrak yesha? Ngga"

BUG

Vernon meninju pipi jay, "Gausah pura pura sialan, kalo yesha ga baik baik aja. Lo berurusan sama gue!" Ucap vernon yang langsung pergi meninggalkan jay yang menatap vernon bingung.

"Dia bilang gue nabrak yesha?"



Vernon saat guru sedang menerangkan pun ia tetap tidak pokus, pikirannya saat ini kepada yesha.

Hari ini seungcheol dan wonwoo mulai mencari keberadaan yesha dengan dibantu jeonghan dan joshua.

Saat di beritahu tentu jeonghan dan joshua terkejut dan malah langsung memarahi keempat lelaki itu, karna tidak bisa menjaga yesha.

"Semoga mereka membuahkan hasil"

"Yesha, lo dimana"

Sementara di sisi lain, seungcheol wonwoo jeonghan dan joshua sedang mencari keberadaan yesha sedari tadi.

Mingyu? Dia di suruh kuliah, walaupun dia juga ingin ikut.

"Gimana woo, udah ketemu belum?" Tanya Joshua.

Wonwoo yang sedang mengogak ngatik laptop sedari tadi, berusaha melacak kembali ponsel yesha menggelengkan kepalanya.

"Gaada kak"

"Apa kita harus lapor polisi aja?" Tanya Wonwoo.

"Udah, mereka juga lagi berusaha ngecari. Kita tunggu aja" Ucap Seungcheol.

"EH"

Teriakan wonwoo membuat ketiga lelaki itu menoleh.

"Kenapa?" Tanya Jeonghan.

"Ponsel yesha menyala"

"Serius? Cepet cari dimana"

"Agak jauh dari sini, nih" Wonwoo menunjukan kepada mereka bertiga.

"Oh syukurlah, kita kesana sekarang" Ucap seungcheol lalu menjalankan kembali mobilnya.

Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di tempat dimana ponsel yesha berada, dan mereka berhenti di depan sebuah rumah yang seperti tidak terpenghuni.

"Yesha ada disini?" Tanya Joshua.

"Iya"

Mereka berempat keluar dari mobil, dan berjalan ke arah rumah itu.

"Ini kita harus gimana?" Tanya Wonwoo.

"P, paket" Ucap Jeonghan.

"Yang bener aja!" Ucap Seungcheol yang langsung menggaplok pundak jeonghan.

Saat sudah di depan pintu, joshua langsung mengetuk pintu.

"Lo kenapa ngetuk pintu?!" Ucap Jeonghan.

"Ini rumah orang, kita harus izin"

"Shua?"

"Yang di ucapin shua bener, berarti lo itu kalo mau masuk ke rumah orang langsung maen nyelonong aja" Ucap Seungcheol.

"Berisik"

Wonwoo menghela nafas, ternyata kakak dan sepupunya kalo sedang bersama malah seperti dia bersama adik adiknya.

Di balik sifat cool dan tegasnya.

Joshua membuka pintu dengan pelan, mereka melihat keadaan di dalam rumah yang sepi dan barang barang yang berantakan.

"Ohh gelap kali"

Mereka masuk kedalam, keadaan dalam rumah yang sunyi dan hanya ada suara detik jam.

"Yeshaaaaa" Panggil Joshua.

"Lo manggil orang atau manggil kucing?"

"Lo ngomen mulu daritadi anjir, pantesan kerjaan lo banyak mulu" Ucap Seungcheol.

"Yang kerja itu gue, lo jangan komen. Urus aja perusahaan lo itu" Jawab jeonghan.

"YESHA" Teriak wonwoo.

Ketiga orang itu ikut menoleh, betapa terkejutnya mereka saat melihat keadaan yesha yang tak sadarkan diri sembari diikat oleh tali dan mulut yang di lakban.

"Sha bangun sayang" Ucap Seungcheol, yang berusaha melepaskan tali yang terikat di tubuh yesha.

Setelah tali terlepas, seungcheol langsung melepaskan lakbannya.

"Yesha....?" Seungcheol menepuk nepuk pipi yesha pelan.

Seungcheol langsung menggendong yesha ala bridal style, dan membawanya kedalam mobil.

Baju yesha yang kotor dan tangannya terluka membuat mereka tidak bisa berkata kata.

"Kita cari pelakunya."

















3

2

1

NEXT>>>

[𝟏] 𝐓𝐇𝐄 𝐏𝐎𝐒𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄 𝐁𝐑𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 || SEVENTEEN [HIPHOP TEAM]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang