[0.8]

861 58 1
                                    

ᴴᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ

•——————•°•✿•°•——————•

---

---

---

"Paket bang?" Tanya Mingyu yang langsung mendapat gaplokan dari jeonghan.

"Bangke lo"

"Idih kurir kok ngatain, salah alamat ya? Pulang lagi sono"

Jeonghan tersenyum terpaksa, "kok bisa si seungcheol bisa mungut orang utan" Ucapnya yang langsung masuk kedalam.

"Bang mau ngapain masuk ke rumah orang heh"

"Berisik lo pea, gue kesini mau ketemu yesha bukan ketemu lo"

"Kok bisa kak shua kesini bareng kurir" Ucap Mingyu.

Joshua mengedikan bahunya, "dia tiba tiba ikut gue"

"YESHA" Panggil Jeonghan.

Yesha yang mendengar suara itu langsung berdiri dari duduknya lalu berlari.

"Hey hey jangan lari yesha" Ucap Seungcheol.

"KAK SHUA" Teriak yesha yang langsung memeluk joshua.

Jeonghan yang ada di samping joshua menatap tidak percaya, yang manggil siapa yang di peluk siapa.

"Ekhm, kakak ga bakal dipeluk juga?"

Yesha melihat ke arah jeonghan seraya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Serius? Oke" Ucap Jeonghan yang langsung membalikan badannya membelakangi yesha.

"Bercanda kak!" Ucap yesha yang langsung memeluk jeonghan dari belakang.

"Yesha, kamu kenapa meluk meluk tukang paket!" Ucap mingyu dramatis.

"Lo ngomong sekali lagi tentang tukang paket gue pukul lo ya"

Mingyu langsung membungkukan badannya, "kok kak han disebut tukang paket?" Tanya vernon yang baru datang bersama seungcheol dan wonwoo.

"Heh non lo ga liat tuh kak jeonghan bawa karung?" Tanya mingyu.

"Aaaaa kasian aaaa"

Jeonghan langsung memukul mingyu dengan topi miliknya.

"Ni anak kalo didiemin malah jadi barongsai" Ucap jeonghan.

"Kenapa lo bawa karung han?" Tanya seungcheol.

"Ini bukan karung jir, enak aja kalo ngomong" Kesal jeonghan, lalu membuka tas yang ia bawa yang mereka sebut karung itu.

"Lagian tas lo kaya karung kak" Ucap Wonwoo.

"Yang masih bilang tas gue karung, gue gamau kasih tau"

"Nih buat kamu sha" Ucap Jeonghan yang memberi sebuah kotak kecil yang sudah di pasang pita pink.

"Apa ini kak?" Tanya Yesha.

"Buka aja"

"Yesha doang yang di kasih? Buat gue mana kak" Ucap Mingyu.

"Ambil sendiri" mingyu berdecak kesal.

Yesha membuka kotak itu, didalamnya berisi robot yang menyerupai beruang dengan ukuran yang kecil.

"Woahhhh makasih kak han"

Jeonghan mengusap usap rambut yesha seraya tersenyum, "iya cantik, sebenarnya yang beliin ini joshua bukan kakak"

Yesha menutup mulutnya seraya melihat ke arah joshua, joshua terkekeh.

"Kamu suka sama robot ini, jadi kakak beliin buat kamu"

"Bagus woy, beli dimana?" Tanya Vernon.

"LA"

"Serius di LA?" Joshua mengangguk.

"Serius lah"

"Kok gue gatau yesha suka sama robot unyil ini" Ucap Seungcheol.

"Kemana aja lo, oh iya sibuk kerja" Ucap Jeonghan, Seungcheol menatap jeonghan datar.

"Emang robot ini bisa apa?" Tanya Mingyu.

Yesha menyimpan robot kecil itu di atas meja, lalu memencet tombol yang ada di belakang kepala robot itu. Muncul mata dan mulut dari wajah robot itu.

"HALO, AKU TOMTOM"

Mereka semua sedikit terkejut terkecuali yesha.

"Halo tomtom, aku yesha" Ucap Yesha.

"HALO YESHA, MAUKAH KAMU JADI TEMEN TOMTOM?"

"Wah bagus" Ucap Mingyu.

"Boleh" Ucap Yesha.

"Kok kamu gabilang kalo kamu mau robot kaya gini?" Tanya Wonwoo.

"Hehe, aku juga udah ga inget sama robotnya" Ucap yesha, yesha mengambil robot itu.

"Eh eh eh" Ucap Joshua lalu memegang kedua pipi yesha.

"Mata kamu kok bengkak? Habis nangis?" Tanya Joshua.

"Eh iya, kenapa baru sadar" Sambung Jeonghan.

"Hm? Bukan apa apa kok"

"Siapa yang udah bikin kamu nangis? Biar kakak pukul dia" Ucap Jeonghan.

Yesha tidak menjawab tetapi mingyu dan vernon menunjuk ke arah seungcheol.

"Heh seungcheol!"




















3

2

1

NEXT>>>

[𝟏] 𝐓𝐇𝐄 𝐏𝐎𝐒𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄 𝐁𝐑𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 || SEVENTEEN [HIPHOP TEAM]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang