21

244 34 5
                                    

Sudah sejak lama mereka tidak mendapatkan misi, sekarang malah hanya Ren sendiri yang menjalankan misi.

Ini bukan misi yang sulit, ia hanya diminta menjaga seorang putri dari negara tetangga selama putri itu ada di desa Konoha.

"Hei, nenek Tsunade. Kenapa kamu memberikanku tugas ini? kamu sendiri juga tau kan aku sudah sibuk membantumu mengurus berkas" frustasi Ren.

"Entahlah, tuan putri memintamu secara khusus untuk menjaganya selama di Konoha. Mau bagaimana lagi?" ujar Tsunade.

"kamu menyetujuinya begitu saja?" bingung Ren.

"kamu juga sudah tau kondisi Konoha sekarang" ujar Tsunade seraya memegang kepalanya, kepalanya cenat cenut, rasanya seperti ingin meledak ketika memikirkan utang desa Konoha ini.

Ren hanya bisa menghela nafas lelah, "baiklah, aku mengerti" jawab Ren, selama mengurus berkas berkas yang diminta Tsunade ia jadi lebih memahami keadaan desa konoha.

Ren segera bergegas pergi meninggalkan ruang Hokage untuk menjalankan misinya.

"Tuan putri sudah menunggumu loh di ruang sebelah" ujar Tsunade.

"apa!? misinya langsung kujalani hari ini?" kaget Ren, pasalnya ia berfikir besok baru akan menjalankan misi.

"Dasar bocah, sana jalankan misimu" usir Tsunade.

mau tidak mau Ren menemui tuan putri itu diruang sebelah, begitu ia membuka pintu tuan putri sudah menunggunya di dalam.

"Selamat datang, Ren-sama!" suara ceria seorang gadis terdengar ketika pintu terbuka.

"namaku Ren Vermillion. Salam kenal, tuan putri" sapa Ren.

"Tidak perlu terlalu Formal, kita seumuran" ujar tuan putri.

Mereka nampak seumuran, rambut berwarna dark Mauve, serta mata yang berwarna merah muda menambah kesan menarik pada wajah cantik itu.

"Bagaimana mungkin aku melakukan hal tidak sopan seperti itu pada tuan putri yang terhormat?" jawab Ren.

"kumohon santai saja ketika memperlakukanku, kita seumuran dan kamu juga keluarga bangsawan" ujar tuan putri.

Ren hanya terdiam, tidak mampu membalas perkataan putri itu, ia bingung harus bagaimana.

"namaku Fumika, kamu bisa memanggil namaku kedepannya. sejujurnya, panggilan tuan putri terdengar terlalu formal" ujar putri Fumika.

Ren mengangguk mengerti.

"coba panggil namaku" pinta putri Fumika.

"Putri Fumika" panggil Ren.

"Fumika" tegas putri itu.

"Fumika-san" ujar Ren, putri Fumika mengangguk, senyum puas menghiasi wajahnya.

"Ano, Ren-San" panggil putri Fumika.

Ren menatap putri Fumika dengan tatapan bingung.

"Aku ingin berkeliling desa, bisakah kamu menemaniku?" ujar putri Fumika, jemari tangannya bergerak gelisah, matanya menatap Ren.

"Tentu saja, misiku adalah menjaga Fumika-San" jawab Ren.

"Ayo, ajak aku keliling desa!" semangat putri Fumika.

"Sekarang?" tanya Ren.

kepalanya mengangguk antusias, "Tentu saja sekarang! ayo, Ren-San!" Tuan Putri Fumika mengulurkan tangannya.

"Baiklah, ayo pergi" ujar Ren seraya menerima uluran tangan itu.

Akhirnya keduanya menghabiskan waktu dengan berjalan dan mengelilingi desa.

Naruto world x Male ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang