22

181 36 2
                                    

"aku harus meminta izin nenek Tsunade untuk berlatih diluar desa" monolog Ren.

sesuai janjinya beberapa hari lalu, ia baru saja selesai berlatih dengan Konohamaru.

"Ren-nii, apa kamu harus berlatih di luar desa?" tanya Konohamaru.

"aku ingin menjadi lebih kuat" ujar Ren menatap ke atas langit.

Konohamaru terpaku beberapa detik ketika menatap binar di mata Ren.

kepalanya ia anggukkan perlahan, "jangan sampai terluka, Ren-nii" ujar Konohamaru.

"tentu saja" jawab Ren.

"aku juga akan berlatih lagi, aku tidak mau kalah darimu Ren-nii!" semangat Konohamaru.
"sampai jumpa!" ujar Konohamaru segera berlalu pergi.

"sampai jumpa!" ujar Ren, ia juga segera bergegas ke kantor Hokage.

Tok tok

"masuklah" ujar Tsunade.

"nenek Tsunade! aku ingin meminta izin berlatih diluar desa" ujar Ren.

"apa? kamu bicara apa?" kaget Tsunade.

"aku menemukan buku lama milik klan Vermillion, aku ingin bertambah kuat. Tolong buatkan surat izin keluar desa" ujar Ren.

"apa yang akan kau lakukan diluar sana? ingatlah bahwa kamu seorang bijuu" bingung Tsunade.

"Berlatih, tentunya juga melatih kemampuan bijuu" jawab Ren.

Tsunade menaikkan sebelah alisnya bingung, Ren yang sekarang sudah cukup kuat dibanding chunnin lainnya.

"kau akan berlatih sendiri?" tanya Tsunade, dagunya ia tumpu dengan satu tangan.

Ren menggelengkan kepalanya, kemudian berjalan mendekat pada Tsunade "ini rahasia klan, aku sudah menemukan guru yang bisa membantuku berlatih" bisik Ren pada Tsunade.

"aku akan memberimu izin, tapi apa kamu bisa menunjukan kalau kamu sudah jauh berkembang nantinya?" ragu Tsunade.

"tentu saja, nenek Tsunade bisa menantikannya. Aku akan berlatih diluar desa dalam kurun waktu yang lama, selama itu juga aku akan menguasai banyak jutsu klan dan menjadi lebih kuat" ujar Ren dengan penuh percaya diri.

"Baiklah, aku akan memberikanmu izin dengan tiga syarat" ujar Tsunade.

"syarat?" bingung Ren.

"Pertama, kamu harus kembali dan menjadi lebih kuat" ujar Tsunade.

"Tentu saja akan begitu" jawab Ren.

"kedua, ingatlah bahwa sekarang kamu adalah seekor bijuu" Tsunade nampak menjeda kalimatnya sejenak.

"terakhir, kamu harus kembali dalam keadaan utuh dan tidak terluka" lanjutnya menatap mata Ren, tatapan matanya terkesan tegas namun ada sedikit kelembutan disana.

"anda bisa memastikannya, nenek Tsunade" semangat Ren, matanya kini dipenuhin binar semangat.

"kapan kamu berangkat?" tanya Tsunade.

"Besok pagi" jawab Ren.

"kamu tidak berpamitan pada yang lain?" tanya Tsunade.

"pasti" jawab Ren.

"Sakura pasti akan sedih, Naruto pasti akan terus berbuat onar, dan tidak ada yang membantuku mengurus berkas" eluh Tsunade, wanita itu menghela nafas kasar.

"aku bisa membantumu nanti saat kembali" ujar Ren.

"Baiklah!" Tsunade sepertinya memang ingin membuat Ren bicara seperti itu.

Naruto world x Male ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang