#20 keheranan

126 4 0
                                    

Brakk..

"Eh tuyul" ucap terkejut jisa karena tiba tiba ada dobrak pintu yang begitu keras.

"Anjing, bangsat, babi!" Kejut vania sambil menyiapkan diri seperti ingin bertarung.

Sedangkan tani terkejut sambil memeluk lengan vania. Jika sinta hanya memandang arah bunyi dengan tatapan datarnya.

"Hallo" ucap Rendra santai.

"Loh kok abang di sini?" Heran sinta.

"Gk boleh?" Ucap Rendra lalu mengambil makanan yang berada di tangan sinta.

"Terus nenek?" Tanya sinta bingung.

"Di suru mereka" ucap santai rendra sambil memakan makanan yang ia bawah.

"Oh" jawab sinta singkat, lalu ikut makan makanan yang berada di tangan Rendra.

"Kalia?" Tanya rendra, sambil melihat ke arah jisa, vania dan Tania.

"Nyusul sinta bang" ucap tania

"Oh" ucap Rendra lalu berjalan menuju kamar atas lebih tepatnya kamarnya sendiri.

"Abang lo aneh" ucap vania sambil melihat arah jalan rendra.

"Emang" jawab sinta dengan pandangan yang sama dengan vania.

"Tapi abang lo ngganteng ya" ucap jisa sambil cengengesan.

"Tuh kan, kambuh dia nggak bisa lihat cogan. Lihat dikit langsung suka" ucap vania sambil melirik melirik jisa.

"Tapi suer dia ganteng banget" ucap jisa sambil senyum senyum bak orang gila.

"He sadar mukak lo kek monyet!" Ucap tania dengan lancang dan tampah dosanya membuat, tania tertawa sangat keras.

Sinta Hanya menggelengkan kepalanya melihat perlakuan temannya yang sangat sangat aneh.

(Autor : padahal lu juga aneh sin, nggak tau cara ketawa lo?)

Setiap hari mereka bersenang senang berada di sana molai dari menyelidiki tentang kehidupan sintya, ke salah satu tempat wisata yang berada di sana dan lain lain.


>⁠.⁠<


"Au lepasin woy!" Teriak sintiya karena rambutnya di jambak keras oleh jisa.

"Rasa in ini, dasar mak lampir" ucap jisa yang masih menjambak rambut Sintya.

Ya mereka bertengkar karena satu insiden, saat di mana jisa berjalan menuju tempat duduknya tiba tiba ada sintiya yang berjalan di sampingnya sambil, mengoceh tentang dirinya, lantas jisa kesal dan tak terima akhirnya sampai di mana jisa menarik rambut sintiya.

"Udah-udah, kalian kenapa sih" ucap Vania yang juga ikut kesal.

"Dia duluan sih ngata ngatai in gue, ya gue sebel lah" jelas jisa sambil melepaskan rambut sintiya dari genggamannya.

Sedangkan sintiya mengumpat dalam diam dan membenahi rambutnya yang berantakan.

"Awas ya lo!, Ayok gais kita pergi!" Ucap sintiya sambil melirik ke arah jisa.

Entah kenapa semenjak hari hari itu sintiya tidak perna masuk sekolah, tania pikir sintiya sudah pindah sekolah.

Tapii lama kelamaan.......









Waduh gimana nih sama ceritanya

Heheh up lagi kan kwwkkw

Endingnya menurut kalian gimana

Ini aku sempet sempet in nulis cerita di pertengahan ujian loh heheh

Demi kalian

Lanjuuuut.......m




transmigrasi kania Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang