Tak bosan mata itu memandang ke arah seorang gadis yang tengah bercakap dengan begitu riangnya disana.
Senyumnya nampak manis. Matanya ikut menyipit dengan gingsul yang terlihat menambah pesonanya. Siapapun yang menaruh atensi padanya tak akan berpaling dengan cepat.
Senyum pun ikut terukir kala melihat tingkahnya yang seperti anak kecil. Yang begitu semangat menceritakan sesuatu pada temannya.
"Ekhem, ka, itu punya orang loh" teguran kecil yang tiba tiba datang, menubruk pendengaran hingga membuatnya tersentak kaget.
Menengok ke kanan. Telah berdiri gadis dalam balutan outfit yang sama dengannya disitu. Dengan tatapan sedikit menyelidik. Dan ada kekesalan ikut terselip didalamnya.
"Suka Ci Ge ya?" pertanyaan itu keluar lagi dari mulut kepunyaan gadis muda itu. Menghadirkan rasa kaget chapter kedua.
"Jangan ngaco, Zee" bantahan akhirnya keluar. Tidak mungkin dia berani melakukannya. "Ci Ge cuma dititipin ke aku. Jadi, seperti yang kamu lihat. Aku cuma menaruh mataku memastikan dia baik baik aja"
"Dititipin?" raut wajah gadis itu berubah bingung.
"Iya. Ci Shani yang nyuruh" gadis yang di tuduh segera menunjukkan bukti di ponselnya. Karena kalau hanya dengan omongan, Zee tak akan mempercayai begitu saja.
Aksi titip menitip ini memang sudah terjadi sebelum last konser Shani beberapa hari yang lalu. Gadis Indira itu memang pernah membawanya dalam perbincangan serius. Yang didalamnya terdapat pembahasan ini juga.
Dia yang tak bisa menolakpun, akhirnya mengiyakan. Toh tidak merugikan dia juga. Justru senang senang saja menjaga seniornya yang seperti bayi itu.
"Kenapa harus sama ka Gita? Bukan dititipin ke aku aja?" protes Zee lagi tak Terima dengan apa yang dia dengar. Rasanya seperti dikhianati saja oleh Shani.
Apa dia sebagai anak mereka kurang di percaya atau bagaimana?
"Aku nggak tau, Zee. Kan bisa tanya langsung sama ci Shani" ucap Gita berlalu meninggalkan menuju sebuah kursi kosong. Dan tentu saja Zee terlihat mengekorinya.
"Ci Shani udah nggak percaya sama aku ya?" kini tatapan gadis muda itu nampak sedih. Dia membutuhkan jawaban dari Gita yang mungkin bisa menepis pikiran buruknya.
"Bukan gitu. Mungkin karena kamu udah umumin grad kali ya. Cici Nggak mau nambah pikiran kamu sama yang lain" jawab Gita. Membantu memperjelas maksud Shani meskipun dia tak tahu alasan sebenarnya. "Makanya kalau masih mau ada disekitar Ci Ge dan ambil bagian jagain dia, harusnya jangan umumin dulu" lanjut dia menggoda
"Ih.ka Gita apaan sih" kesal Zee yang cuma di balas tawa dari yang tua.
"Aku bercanda. Kita jagain ci Ge sama sama sebelum kamu bener bener lulus. Oke?"
"Iya deh. Tapi ka Gita jangan jatuh hati sama Ci Ge ya. Nanti bunda marah loh ka" peringatnya.
Tertawa sekali lagi karena celetukan gadis muda itu. Sepertinya dia mulai membaca AU ataupun wattpad penggemar hingga menjadi seperti ini. Entahlah. Tak ada yang tau jalan pikiran seorang Azizi Shafaa Asadel.
"Iya. Tapi nggak bisa janji"
"Eh?" .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.