I'm back
.Hari itu, langit begitu murung. Awan hitam mendominasi dan semilir angin mulai berbisik-bisik seolah mempersiapkan kedatangan hujan.
Shani duduk diam di kursi kemudi, memandangi awan yang bergerak lambat di atas sana sembari menunggu lampu merah didepan berubah warna.
Hingga tak disangka, dalam hitungan menit gemericik hujan mulai turun menyapa permukaan bumi. Kepalang kabut beberapa orang untuk menghindari. Bulir-bulir air pun menari riang di jendela tempat Shani memberikan atensi, menciptakan gambaran abstrak membuat kabur.
Lampu berubah, kendaraan mulai meninggalkan posisi diamnya melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan.
Menjalankan mobil hitamnya dengan hati hati, gadis yang hanya menggunakan kaos berlengan pendek itu mulai terlihat kedinginan; menyapu sebentar lengannya menciptakan kehangatan sesaat.
10 menit, kendaraan itu terparkir sempurna di sebuah lahan. Menggunakan masker dan topinya, Ia terlihat berlari menerobos hujan deras.
"Loh Shani? Itu kamu basah kuyup. Kenapa nggak pakai payung sih?" wanita berhijab yang tak sengaja berpapasan dengannya di pintu masuk nampak begitu kaget melihat kondisi gadis cantik itu. "Trus kamu ngapain kesini? Kan nggak ada kerjaan. Duh.. Mana teteh nggak bawa baju lain atau handuk" wanita itu nampak sangat khawatir.
"Aku nggak apa apa kok, teh. Ini nggak terlalu basah. Lagian aku Kesini cuma mau jemput Gracia kok. Nanti langsung pulang buat ganti" balasan di berikan. Tak ingin membuat wanita yang memiliki pangkat diatasnya ini mengkhawatirkannya.
"Ya udah. Cepet deh panggil anaknya. Latihan mereka juga udah beres dari tadi"
"Iya. Kalau gitu Shani masuk ya teh"
"Iya"
Meninggalkan percakapan, gadis cantik itu melangkah sedikit cepat ke ruang latihan dimana sang tunangan menunggui dirinya. Suasana dingin akibat AC yang terpasang di beberapa area di sepanjang langkah benar mulai membuat dia sedikit menggigil.
"Duh dingin banget" keluh nya.
Membuka perlahan pintu hitam di hadapan, tak banyak orang yang terisa yang tertangkap kedua bola mata indahnya. Hanya dua gadis yang tengah berbaring tengkurap yang dia lihat di ruangan itu.
Jelas itu adalah milik gadis si pemilik gingsul yang dicarinya. Dan seorang lagi yang jelas jelas sangat dia kenali.
"Ge~" tegurannya langsung mengambil atensi dua gadis yang tersisa. "Udah selesai kan?" pertanyaan itu kembali terlontar saat tatap mata gadisnya mengarah padanya.
"Cici" senyum gadis bergingsul itu saat berbalik ke arah asal suara. Meninggalkan ponsel yang sedari tadi terus mengambil segala atensinya. "Bentar ya. Mau ambil tas" Gracia langsung bangun berdiri dan berlalu untuk mengambil tasnya di sudut ruangan.
"Dek? Nggak ambil tasnya juga?" Shani berjongkok saat melihat satu gadis yang tersisa terlihat bergerak duduk diam bersandar saat ditinggal Gracia. "Belum mau pulang ya?" kembali dia bertanya saat tak mendapat jawaban.
"Bunda~" bukannya menjawab, gadis yang terus menerus memanggilnya dengan sebutan special itu terlihat merengek.
"Iya?"
"Diluar hujannya deras ya?"
"Iya sayang"
"Pantesan bajunya basah. Bunda mandi hujan ya? Kok nggak ajak ajak Toya sih?" merenggut gadis muda itu. Sedikit mempout saat memperhatikan baju gadis dihadapannya. Meskipun berkaos hitam, basah ditubuhnya tak bisa membohongi mata seorang Christy.
![](https://img.wattpad.com/cover/368122922-288-k957191.jpg)