Seperti enggan meninggalkan sisinya. Nyatanya Shani bertingkah bak lem pada Gracia setelah mereka tiba di kediaman. Tak keberatan, gadis manis itu membiarkan Shani dan segala tingkah lakunya. Memeluk tubuh berbaring Gracia dengan posesif saat gadis itu masih sibuk bermain ponsel.
"Mata cici perih nggak? Mau aku kompresin?" Tawar Gracia membuka percakapan.
"Nggak usah. Aku baik baik aja" penolakan di beri Shani. Malah gadis itu kian mengeratkan dekapannya. Menyembunyikan wajah kian dalam pada dada Gracia saat gadis itu berbalik menyamping membalas pelukan.
Gracia pun terlihat mengangguk tak memaksa. Dia cukup menunggu rengekan gadis itu esok saat matanya membengkak. Untuk malam ini, biarkan saja.
"Ci, fotonya udah di posting belum?" Gracia bertanya lagi saat mengingat itu. Karena seharian ini dia menyadari belum mendapatkan notif apa apa dari sosial media Shani.
Dia ingat seminggu sebelum hari ini, gadisnya ini memiliki pemotretan untuk merayakan ulang tahunnya. Foto yang harus di sebar ke penggemar. Shani bahkan meminta tolong padanya untuk mengingatkan perihal hal itu. Untung saja Gracia tak lupa.
"Besok aja" jawaban diluar ekspetasi malah tiba tiba mengalun.
"Ih? Kok besok? S'karang, sayang. Ayo bangun dulu" suruh Gracia.
"Nggak. Aku maunya besok aja. Tapi kalau mau malam ini, kamu aja yang posting" tolak Shani masih betah dalam posisinya. Benar tak mau beranjak bergeser.
"Cici ah. Kok gitu? Nggak baik loh. Ini untuk penggemar kamu" Gracia masih kekeh menyuruh. Benar benar Shaninya ini. Bisa bisa nya dengan santai mengatakan itu!
"Aku atau kamu yang posting nggak ada yang berbeda. Fotonya ada di album 5 Oktober "
"Hah~" hanya helaan nafas yang Gracia beri. Karena pada akhirnya, dia pun yang melakukannya.
Segera dirinya mengambil ponsel berlogo apel yang sama dengannya itu dari atas nakas. Membuka dengan fingerprint miliknya dan segera ke suatu aplikasi. Cepat jemarinya saat menari dengan lincah di layar ponsel. Hingga akhirnya sebuah postingan berhasil terkirim.
"Udah. Aku udah kirim. Caption hanya dengan tanda hati biru nggak masalah kan?"
"Nggak apa apa, sayang. Makasih ya"
"Iya" angguk Gracia mengelus kecil kepala Shani dan sebelah tangan sibuk memainkan ponsel gadisnya itu dibelakang tubuh karena posisi berpelukan mereka. Terkejut dirinya kemudian karena mendapati berbagai postingan ucapan ulang tahun dari teman temannya yang belum di repost gadisnya ini. "Ci, ini masih banyak yang belum kamu repost loh. Repost dulu ya.. Ini doa untuk kamu. Nggak baik kalau kamu acuhin" nasehatnya
Menghela tipis gadis cantik itu. Akhirnya dia melepas posisi nyamannya. Dia bergerak terlentang menjadikan lengan kanan Gracia menjadi bantalnya. Ponselnya pun dia ambil alih. Mengikuti perintah Gracia tanpa bantahan apa apa lagi.