"KALIAN GILA?!!" seruan itu tiba tiba saja mengisi ruangan yang semula sepi.
Begitu kagetnya wanita berhijab cerah itu hari ini. Pekerjaannya sudah banyak, tapi tiba tiba saja kedua orang gadis ini datang membawa berita tak mengenakan. Menambah beban pikirannya.
Kaget dirinya. Benar tak di beri kesempatan untuk menaganalisa sejenak.
Pelipis di pijit, mata memejam. Hela nafasnya terus berhembus mengikuti angka kestressannya yang terus menambah.
Dia tatap lagi dua gadis itu setelah beberapa saat. Tak ada yang bersuara. Dua duanya sama sama tertunduk tak berani menatap.
"Kalian berdua berhasil buat teteh sangat kecewa. Teteh percaya sama kalian, tapi lihat hasilnya. Malah kalian berdua melakukan hal yang melanggar" wanita dewasa itu berucap lagi penuh penekanan. Menghadirkan getaran menakutkan yang melingkupi.
"Kamu Gracia. Ingat kalau kamu itu Kapten. Kenapa bisa malah kamu yang melanggar aturan? Kamu di JKT bukan cuma setahun dua tahun. Kamu paling senior disini. Harusnya sangat paham soal golden rules kan? Kalau publik tau soal ini, bukan cuma nama kamu yang tercoreng. JKT juga"
Semakin tertunduk gadis manis itu. Penyalahan dari wanita dihadapannya bukan hal yang salah. Semua itu benar. Dan dia tak bisa membantah. Dia tau dia salah.
Shani pun reflek melirik. Tak tega dia melihat gadisnya begitu. Alhasil dia raih jemarinya di bawah meja. Menautkan dengan erat dan menyapu punggung tangan itu perlahan dengan ibu jarinya menyebarkan ketenangan.
"Kamu juga Shani" reflek kepala menatap ke depan saat namanya disebut. "Kamu itu mantan kapten. Teteh bahkan tau betapa tegasnya kamu dulu sama member lain. Jadi kamu pasti udah sangat paham sama aturan yang dibuat. Teteh nggak larang kamu berkencan. Tapi lihat dulu siapa yang kamu kencani. Gracia itu kapten. Masih jadi member inti. Nggak seharusnya kamu narik dia ke dalam masalah kan?"
"Teh, kami berdua sangat sadar kok dengan apa yang kami perbuat" dengan berani Gracia mengeluarkan suaranya. Dengan adanya Shani di sampingnya dan menggenggam erat tangannya seperti ini, kekuatan itu dia rasakan.
"Aku sebagai member pun paham sudah melakukan hal yang sangat melanggar. Itu kenapa, sebelum semuanya semakin kacau. Aku mutusin ini. Bakal undurin diri dari JKT. Aku kesini hanya ingin minta pendapat teteh. Setidaknya kami berdua bisa bernafas lega karena tak menyembunyikan apa apa lagi sama teteh""Tapi nggak segampang itu dong, Gre" balas Melody. Wanita yang di ajak berbincang oleh pasangan itu. "Kamu baru aja megang posisi kapten. Baru beberapa bulan malahan. Apa yang bakal publik katakan jika kamu tiba tiba lulus? Penggemar kamu pasti bakal bertanya tanya juga. Imbasnya bakal ke kamu, ke management, dan ke adik adik kamu juga. Itu bisa merugikan semua pihak"
"Tapi aku udah buat salah, teh. Nggak ada pilihan lain selain keluar" balas Gracia, reflek mengeratkan genggamannya pada Shani.
"Tapi kamu nggak bisa juga kan keluar seenaknya begitu" Melody berucap juga.
"Hah~ Kita kesini hanya ingin katakan itu, teh. Jadi keputusan dari teteh bagaimana? Kalau teteh kecewa, lebih baik segera katakan apa yang seharusnya teteh lakukan"
"Cici!" Gracia tegur gadisnya itu. Yang sekalinya bicara bak kesopanan hilang di telan bumi.
Tapi dia tak tau, Shani sudah kepalang jenuh saat ini. Sudah cukup penyalahan yang diberikan. Mereka salah. Benar. Itu kenapa keputusan besar ini Gracia ambil. Dia pun juga siap keluar dari management jika diperlukan untuk menghukum dirinya.
Tapi sedari tadi, wanita itu tak langsung memutuskan hal yang ingin mereka dengar. Jangan di persulit jika endingnya bakal sesuai ekspetasi.
"Siapa saja yang tau hubungan kalian?" alih alih tersinggung dengan ucapan Shani, Melody mempertanyakan hal lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/368122922-288-k957191.jpg)