18 Mei 2024.
Tak perlu mendongak menatap langit diatas kepala. Sang pemberi cahaya sudah mulai menghilang di tenggelamkan oleh penggantinya.
Hari itu langit tak terlalu panas. Tapi angin yang datang berhembus, datang lumayan keras hingga terus menggoyangkan dedaunan berbagai warna di setiap sudut kota.
Dalam hening bertumpu dagu menatap ke arah luar jendela ruangan dimana dirinya berada dalam kesendirian. Kedua mata cokelat indahnya terlihat tenggelam dalam bayangan dihadapan. Yang tak pasti dimana kiranya kedua mata itu berlabuh.
5 jam mungkin sudah berlalu semenjak dirinya meninggalkan rumah. Mengurusi banyak hal yang berkaitan dengan pekerjaannya termasuk tanggung jawabnya sebagai seorang kapten baru.
Hampa terasa akan kesendirian ini. Tak ada rasa nyaman sedikitpun. Padahal ini bukan kali pertamanya terlibat dengan staff management membicarakan pekerjaan. Dia juga bukan anak pendiam.
Tapi lihatlah sekarang. Bak anak yang segala gerak tubuhnya di rantai dengan erat.
Mungkin saja, ini juga karena dia tengah merindukan sosok seseorang hingga kehadirannya dia perlukan disini. Menemaninya; menghadirkan suasana ramai menghilangkan rasa sunyi ini.
Tapi sepertinya itu cuma angan semata. Gadis yang diinginkan sedang tak memiliki aktivitas disini. Dia tengah punya rencana lain di tempat berbeda.
Hingga akhirnya lamunannya terhapus dengan paksa saat bunyi notif ponsel yang dia letakkan dimeja mengambil atensinya.
Senyum terpasang dengan begitu reflek kala melihat sang pemberi pesan; orang yang sedari tadi berada dalam benaknya. Tak berlama lama, dia pun membuka full room chat mereka.
Cici🤍
Menurut kamu gimana?
Bagus nggak?
Sedikit terkejut kala mendapati pesan yang dikirim. Tak mengira akan langsung mendapatkan serangan tiba tiba ini. Sungguh apa yang tengah di pikirkan gadis Indira itu hingga menyiksanya begini?
Bagus. Cantik, trus gemesin.
ReadApaan sih Ge, aku nanya lain,
kamu jawabnya juga lain.Loh? Kan itu cici
minta pendapat.
ReadIya sayang.
Cuma aku nanyanya soal rambut.Lagian kamu. Nanya soal rambut,
tapi yang dipap wajahnya.
Nggak kena sasaranlah. wkwk.
Read