04 - Reckless Guy

16.9K 638 5
                                    



"Mama mau kemana?" Azzura baru saja keluar kamar dan mendapati ibunya sudah berdandan rapih hendak keluar lagi.

"Kalo kamu mau makan udah mama masakin lauk, uang bulanan kamu masih ada kan? jangan boros boros" Kata Elin, ibu dari Azzura.

"Mama pasti mau ketemu om om hidung belang kan? ma, mau sampe kapan mama kayak gini terus?"

"Bukan urusan kamu Zura, yang penting hidup kita tercukupi"

"Dengan uang haram iya? aku bisa cari kerja kalo mama mau berhenti"

"Sana ke kamar! gak usah ikut campur urusan orang tua!" Elin tidak ingin mendengar nasehat anaknya, kemudian bergegas pergi dari hadapan Azzura.

"Ma! mama!" Azzura memanggil manggil Elin, namun ibunya sudah hilang dari pandangan. Bahkan Elin sama sekali tidak menanyakan mengapa kepalanya di perban.

Sejak perceraian kedua orang tuanya, keluarga yang di miliki Azzura hancur lebur. Ayahnya ketahuan selingkuh, membuat ibunya sedikit depresi, akhirnya mencari kesenangan sendiri dengan cara melayani laki laki.

Azzura tidak seperti Ellin, yang rela menjual tubuhnya hanya demi uang.

Azzura membenci ayahnya, Azzura membenci laki laki seperti ayahnya. itu salah satu alasan mengapa ia betah menjadi play girl. Agar kaum adam tahu kalau bukan mereka saja yang bisa menyakiti perempuan.

Azzura menghempaskan tubuhnya di atas kasur ketika kembali ke kamar. pikirannya melayang jauh tentang banyak hal. Di rumah Azzura terbiasa sendirian, Mau itu siang ataupun malam. Ibunya selalu sibuk, jarang pulang kerumah, bahkan bisa berbulan bulan tidak pulang. Azzura cuma di bekali uang setiap bulan.

Begitulah hidup Azzura. Kalau saja ia tidak mempunyai Amberlly sebagai teman setia, mungkin akan di landa kesepian.

"Kalaupun gue psikopat lo tetep punya gue, kalo lo nakal tinggal gue mutilasi jadi sembilan puluh sembilan bagian"

"Shit! kapan sih tuh cowok gila dapet hidayah?!" Azzura mengsap usap pipinya yang masih memerah akibat gigitan Noah. Bayangan saja, cowok itu berubah seperti vampir, lantaran terusik di katai psikopat oleh dirinya.

Noah benar benar sulit di jinakan. Azzura sempat berpikir, kira kira ibunya Noah dulu ngidam apa? sampai sampai tingkah laku anaknya mirip titisan setan?

Sedang asik asiknya melamun, tiba tiba terdengar suara ketukan dari arah jendela balkon. Awalnya Azzura kira itu hanya suara ranting pohon yang tersapu angin hingga mengenai kaca, namun lama kelamaan suara itu semakin jelas dan semakin kencang.

Azzura bangkit dari tidurannya meski ogah ogahan. Tanpa adanya rasa curiga atau memikirkan hal lain, Azzura langsung menyingkap gorden ke samping untuk melihat ke luar balkon kamar.

"NOAH!" Azzura refleks berteriak ketika di suguhkan oleh pemandangan tubuh tegap Noah yang mengenakan hodie hitam bermerk louis vuitton tengah berdiri di luar balkon kamarnya di lantai dua.

"Lo ngapain hah?! pulang gak!" Azzura melotot ngeri membayangkan bagaimana Noah bisa naik ke sini. Meskipun Azzura belum membuka pintu, aura dominan yang di pancarkan Noah begitu menguar ke sekeliling kamarnya.

"Buka"

Itulah yang Azzura tangkap dari gerakan bibir Noah di balik kaca seberang. Dirinya jadi gentar, mengingat kalau Noah tidak suka di tolak. Apa lagi posisi dirinya yang sedang sendirian di rumah, Azzura takut terjadi hal yang tidak di inginkan jika memperbolehkan Noah masuk.

"Gak! pulang sana! malem malem gini ngapain naik naik ke kamar cewek?! mau gue laporin lo hah?!"

"Buka Azzura!"

OBSESSED OVERDOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang