"Noah apa apaan kamu?!" Garaska menghadang Noah saat putranya baru memasuki rumah. "Keluar dari kelas unggulan itu bodoh namanya!"
Noah mendengus malas, lalu menatap Garaska yang masih mengenakan kemeja kantoran lengkap tengah berkoar koar memekakan telinga.
"Dady gak mau tau! besok kamu harus balik ke kelas unggulan!" Sambung Garaska menekankan. "Dady juga dapet laporan kalo kamu pernah berkelahi di sekolah iya?!"
Noah sama sekali enggan membuka suara, kedua tangannya mengepal kuat di sisi celana. Lagi pula mencari pembelaanpun akan percuma.
"Siapa yang merubahmu jadi seperti ini?!" Garaska menepuk nepuk pipi Noah agar putranya itu mau menjawab. "JAWAB!"
"Seharusnya lo nolak, kalo itu bikin lo gak nyaman. Gue gak mau lo tertekan terus menerus"
Noah tiba tiba teringat perkataan Kenan tadi pagi. Dari awal memang seharusnya begitu bukan? menentang adalah cara terbaik untuk lari dari semua jeratan tak kasat mata yang di ciptakan oleh orang tuanya sendiri.
"Noah!" Raina yang baru datang dari arah luar berjalan terpogoh pogoh menghampiri, kemudian membuka blazer berwarna navinya sebagai luaran di bantu dua pelayan. "Kamu serius pindah ke kelas bawah?"
Raina memandangi Noah penuh kecemasan, wanita itu sampai rela meninggalkan acara kumpul arisan bersama teman teman rekan bisnisnya hanya demi memastikan laporan dari kepala sekolah.
"Kamu gak bisa seperti..."
"Karna aku bukan dia" Noah akhirnya buka suara. "Kenapa kalian selalu nutut aku?!"
"Noah! turunkan intonasi suaramu!" Garaska memperingati ketika nada bicara putranya meninggi.
"Mommy ingin yang terbaik buat kamu Noah"
Noah berdecih kesal, terbaik apanya? yang ada membuat anak menderita.
Raina menurunkan pandangannya ke pergelangan tangan Noah yang di lilit perban. "Kamu kenapa?"
Noah menepis kasar tangan Raina yang menyentuh lukanya. "Anda gak perlu tau!"
Plak!
"Anak kurang ajar! mana sopan santunmu?!" Garaska naik pitam saat melihat istrinya di perlakukan kurang baik.
Noah mengusap sudut bibirnya yang berdarah sambil menyeringai remeh, beginilah situasi keluarganya jika sedang di belakang publik. Semuanya tidak sama dengan apa yang terlihat di luar, maupun media. Dasar pembohong besar!
"Mulai besok daddy akan mengawasimu lewat orang suruhan daddy. Kenan tidak mungkin bisa di andalkan dalam hal ini!"
Kenan yang kebetulan lewat langsung mendongak saat namanya di sebut, lalu memilih menguping dari balik pintu.
"Terserah!" Noah membentak saking muaknya. "Gue udah capek jadi anjing peliharaan kalian!"
"NOAH!"
"APA! GAK SEMUA YANG LO PADA MAU HARUS GUE TURUTIN! LO KIRA GUE SAMA KAYA DIA HAH?!" Noah memandang sengit Garaska dan Raina. "PIKIR PAKE OTAK! JANGAN REPUTASI MULU YANG LO PIKIRIN!"
"NOAH HEI!"
Suara panggilan kedua orang tuanya terus mengudara, namun Noah mengacuhkannya. Cowok itu bergegas mengambil kunci motor sportnya yang tersimpan di laci kamar. Kemudian meraih helm fullface dan memakainya.
Jika rumah sudah tidak bisa lagi memberikannya ketenangan dan kenyamanan, maka Noah akan mencarinya sendiri di luar sana.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSED OVERDOSE
Teen FictionTentang Azzura Laluna, yang menjadi tawanan obsesi gila dari seorang Noah Kavindra Geraldion. 🏅# 1 Teenlite [ 25 mei 2024 ] 🏅# 1 Teenlite [ 28 mei 2024 ] 🏅# 1 Teenlite [ 29 Mei 2024 ] 🏅# 1 Teenlite [ 30 Mei 2024 ] 🏅# 1 DPR ian [ 13 Juni 2024 ] ...