16 - Ride Night

8.4K 335 14
                                    


Sedari tadi Azzura sibuk mencari cari perlengkapan alat lukis di antara barang barang lamanya di gudang. Kalau saja besok tidak ada ujian praktek melukis di pelajaran seni budaya, Azzura mana mau di repotkan seperti ini. Kemungkinan alat lukisnya sudah berdebu karna terakhir kali di pakai sewaktu Azzura duduk di bangku kelas satu.

"Ketemu" Azzura sempat melebarkan senyuman, namun hanya bertahan dua detik. "Catnya kering lagi"

Azzura mengeluh, bukannya Azzura tidak mampu membeli yang baru. Namun Azzura paling anti menghambur hamburkan uang demi barang yang tidak berguna, kecuali make up.

Azzura mengibaskan tangannya guna menghalau debu, setidaknya kuasnya masih bagus. Soal yang lain, minta saja pada Amberlly.

Kemudian manik hazel Azzura jatuh pada boneka kelinci. Kalau di ingat ingat, boneka itu hadiah ulang tahunnya yang ke dua belas dari sang papa. Azzura sangat benci.

Pandangan Azzura lalu turun ke arah gelang bertali merah muda di tangan boneka tersebut.

"Kok gue baru tau ada gelang sebagus ini?" Azzura mengambil gelang tersebut, dan rasanya ia tertarik untuk memiliki. Pasti harganya mahal, karna tercantum nama brand di salah satu manik manik gelang.

Apakah Azzura pernah mempunyainya? apakah ini hadiah ulang tahunnya juga? Azzura tidak ingat, kemungkinan lupa.

Azzura lantas memasang gelang itu di pergelangan tangan kirinya, sebelum beranjak pergi dari gudang.

•••


Tok! Tok!

Belum ada lima menit Azzura rebahan, tetapi sudah ada gangguan. Suara tersebut berasal dari jendela yang di ketuk. Azzura seketika melotot saat melihat presensi Noah yang kini tengah menyandarkan tubuhnya dari balik kaca jendela balkon kamar.

Azzura seharusnya tidak perlu kaget lagi, seharuanya ia mulai terbiasa dengan tingkah Noah. Mempunyai pacar mirip jailangkung.

Apa?

Pacar?

Apa dirinya mulai mengakui?

Tidak!

Sadar Azzura!

"Ngapain?!" Azzura merengut sebal setelah membuka jendela. Kebingungannya kembali bertambah saat Noah tiba tiba membuka jaket hitam yang di kenakannya, lalu di berikan padanya.

"Kenapa kasih gue?" Tanya Azzura heran.

"Pake, kita jalan"

"Hah?"

"Lo gak kangen sama gue?" Noah menaikan sebelah alisnya menyeringai.

"Dih, pede lo ketinggian" Azzura memandangi jaket Noah yang wanginya bukan main. Azzura hampir terbuai.

"Pake" Perintah Noah sekali lagi.

"Bentar, gue ganti baju dulu" Azzura hendak berbalik, namun Noah lebih dulu mencekal lengannya.

"Gak usah, lo gini aja cantik buat gue"

Santai Azzura, santai!

"Ehem!" Azzura menetralkan kecanggungan dirinya sendiri, di lihatnya piyama biru muda panjang bergambar panda yang sekarang ia kenakan.

OBSESSED OVERDOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang