13 - The Guard Fall In Love

9.7K 411 51
                                    

"Mau?"

Azzura menoleh ke samping dan segera menjauhkan wajahnya dari Noah, karna jaraknya terlalu dekat. "Gak"

Noah agak kesal saat Azzura menghindarinya, lalu cowok itu menarik pinggang Azzura hingga menempel padanya.

"Noah! ini tempat umum tau!" Azzura panik, pandangannya mengedar memastikan tidak ada yang melihat.

"ini mall nyokap gue"

Azzura melotot, apa katanya?

"Gak percaya, hm?" Noah menyeringai geli ketika mendapati wajah kaget Azzura.

Sepulang sekolah tadi, Azzura berencana ke mall untuk membeli alat make up baru. Niatnya ingin pergi bersama Amberlly, namun di gagalkan oleh Noah. Cowok itu selalu mengikuti Azzura kemana mana.

"Gue tau lo kaya, tapi gak usah nempel nempel bisa gak sih? jangan selalu ambil kesempatan dalam kesempitan" Azzura berusaha melepaskan belitan tangan Noah di pinggangnya, namun cowok itu malah menatapnya tajam. Nyali Azzura jadi menciut.

"Ambil apa yang lo mau, gue yang bayar" Noah merapihkan sedikit rambut Azzura yang berantakan.

Sebenarnya hal semacam ini sudah sering Azzura dengar dari para target target mainanya dahulu, tentu saja Azzura menerimanya dengan senang hati. Tapi kali ini kalimat tersebut meluncur dari mulut Noah. Entahlah, perasaan Azzura berubah tidak enak.

Mata hazel Azzura kembali bergulir ke arah sepaket alat make up branded yang terpajang rapih di rak toko. Secepat itu pula Azzura menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin mempunyai hutang pada Noah.

"Gak deh, gue gak tertarik" Azzura mengibaskan tangannya pura pura menolak. Padahal hatinya sangat menjerit menginginkan benda tersebut.

Noah menaikan sebelah alisnya heran, lihatlah, gadisnya sangat pintar berbohong. Satu hal yang mungkin Azzura tidak tahu, kalau Noah dapat begitu mudah membaca ekspresi seseorang.

"Apa yang paling lo suka?" Noah meraih tangan Azzura untuk ia genggam, selagi keduanya berjalan kesana kemari.

"Makan, tidur, make up, duit" Azzura menjawab asal.

"Mulai sekarang, lo harus masukin gue ke daftar hal yang paling lo suka" Kata Noah menekankan.

"Kenapa gitu?" Azzura protes.

"Karna gue jadiin lo satu satunya hal yang paling gue suka"

Fokus Azzura teralih ke Noah, bersamaan gerakan kakinya yang melambat.

"Jodoh itu tuhan yang ngatur, nanti lo kasihan lagi kalo gak beneran jadi jodoh gue...awh!

Azzura tertarik ke belakang, karna Noah menghentikan langkahnya secara mendadak.

"Selagi bukan gue, lo gak boleh sama siapa siapa. Ngerti?!"

Azzura meneguk salivanya susah payah ketika Noah terlihat marah. Cowok itu tempramental sekali.

"Ngerti gak?!" Noah mengulangi pertanyaannya saat Azzura masih diam.

"I..Iya" Azzura menahan ringisan, cengkraman Noah begitu kuat di pergelangan tangannya.

"Jadi buang pikiran lo yang tadi, gue gak percaya jodoh, selamanya lo tetep punya gue"

Azzura mengangguk sekali lagi, barulah Noah melepaskannya. Lain kali Azzura harus berhati hati dalam berbicara, karna Noah mudah terpancing jika menyangkut dirinya.

"Laper gak? mau makan?" Nada suara Noah sudah kembali normal.

"Pulang aja" Balas Azzura membuang muka, lantaran masih kesal. Rasa nyeri di tangannya juga belum hilang.

OBSESSED OVERDOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang