06 - Getting Crazier

15.5K 561 25
                                    


"Semalam dady dapet laporan dari wali kelas, katanya hari ini kamu ada ulangan harian"

Noah menatap sarapannya kurang minat ketika Garaska membuka obrolan mengenai sekolah.

"Hm" Noah menjawab singkat sambil mengaduk aduk makanan dalam mangkuk tanpa di makan.

"Kamu udah belajar? nilai kamu gak boleh turun loh" Kata Raina, ibu Noah.

"Dady cuma mau kamu pertahankan peringkat satu di sekolah sampai lulus nanti. Biar publik tau kalo dady punya anak yang pintar"

"Temen bisnis momy juga banyak yang kagum sama kamu, momy harap kamu gak pernah mencoreng reputasi keluarga"

Noah mengeratkan rahangnya kuat, berusaha tidak melempar orang tuanya menggunakan piring kaca. Apa reputasi sepenting itu bagi mereka? di banding memperdulikan pengaruh tekanan yang mereka berikan kepada anaknya sendiri demi mewujudkan keinginan pribadi?

Noah lantas meneguk air di gelas dengan rakus, kemudian berdiri setelah menyampirkan tasnya di bahu sebelah kiri.

"Sarapan kamu belum habis" Tegur Raina saat melihat mangkuk milik Noah masih terisi penuh.

"Kenyang" Balas Noah datar, kemudian keluar dari ruang makan menuju garasi depan.

"Anjing!" Noah menendang ban mobil lantaran kesal setengah mati. Noah membenci dirinya yang tidak bisa membantah permintaan kedua orang tuanya, apa lagi jika di hadapan Garaska. Dadynya itu mempunyai sifat yang sama dengannya, sama sama keras dan sulit di tentang.

"No"

Noah yang tadinya menunduk langsung mengadah saat Kenan memanggilnya. Kenan memang tinggal di sini, lebih tepatnya di pavilium belakang rumahnya. Karna menjadi tangan kanan Noah harus siap siaga selama dua puluh empat jam.

"Lo gak papa?" Kenan menepuk nepuk pundak Noah beberapa kali.

"Kenapa dia harus ninggalin gue Ken?"

Kenan yang mengerti kemana arah pembicaraan Noah hanya diam. Kenan tahu kalau Noah masih membutuhkan dia, namun takdir tidak bisa di ubah sesuka hati.

"Seharusnya lo nolak, kalo itu bikin lo gak nyaman" Kenan mendekati motor sport merahnya guna memakai helm full face. "Gue gak mau lo tertekan terus menerus"

"Kenapa bukan gue aja yang mati?" Noah terkekeh miris.

"Karna lo masih banyak dosa, tuhan mau kasih pelajaran dulu" Kata Kenan sambil menaiki motor. "Gue yakin lo bisa, tunjukin ke mereka kalo lo lebih suka jadi diri sendiri. Meskipun bukan jadi orang baik sekalipun"

•••



Azzura menghela nafas lelah saat mendapati Noah sudah berdiri bersandar pada pintu mobil di luar pagar rumahnya. Kapan cowok itu datang? Azzura tidak mendengar suara mobilnya.

Azzura sempat memperhatikan penampilan Noah yang tidak rapih seperti biasa. Kancing seragam yang di buka seluruhnya hingga menampakan kaus hitam sebagai dalaman, kalung rantai, rambut acak acakan, serta sepatu nike putih berharga fantastis yang bisa menambah daya tarik cowok tersebut. Azzura tidak munafik, pesona Noah memang sekeren dan semahal itu.

"Niat banget lo udah nangkring di sini" Azzura menyindir halus.

"Pengen" Noah menghampiri Azzura, lalu memeluk gadis itu, membenamkan wajahnya di leher halus berwangi vanila milik kekasihnya.

OBSESSED OVERDOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang