19 - Love Revealed

10.2K 465 104
                                    


"AZZURA! MAU KEMANA KAMU HAH?! KAMU TIDAK DENGAR KALAU BELL MASUK SUDAH BERBUNYI?!"

Azzura tidak sengaja berpapasan oleh bu Caroline, guru kesiswaan saat hendak menuju ruang musik. Ruang musik memang menjadi tempat favorite Azzura bersama Amberlly jika sedang malas masuk kelas. Selain ada AC, ruangan ini juga luas dan memiliki sofa di tiap sudutnya. Ruangan ini hanya akan di pakai jika ada urusan eskul saja, jarang di tempati jika masih jam jam pelajaran.

"Mampus gue!" Azzura cepat cepat menghindar, membatalkan rencananya yang ingin menjadikan ruang musik sebagai tempat persembunyian selagi dirinya malas bertemu Noah.

"AZZURA HEI! JANGAN KABUR! ATAU IBU AKAN KASIH KAMU HUKUMAN TAMBAHAN!"

Semua guru di Moonlight Cyber tidak ada yang tidak mengenal Azzura. Tingkah laku dan cara berpakaiannya yang super ketat sangat amat menonjol dari murid kebanyakan. Desas desus tentang betapa play girlnya gadis itu pun sampai sampai ikut terdengar ke telinga para guru guru di sini.

Azzura memang menjadi langganan di hukum dan di tegur guru, bersama Amberlly jika di ingat ingat. Hal itu sedikit berubah ketika dirinya terikat dengan Noah. Rasanya sudah lama sekali tidak merasakan hal hal seperti ini lagi.

"AZZURA!"

Teriakan bu Caroline masih terdengar di belakang, guru itu mengejarnya tanpa mau mengalah.

Saat persis tepat di belokan koridor dekat tangga, tubuh Azzura secara tiba tiba di tarik seseorang.

"Noah!" Azzura memekik kaget, ternyata orang itu adalah Noah. Dirinya jadi gagal menghindar kalau begini.

Noah membawa Azzura berlari ke atas rooftop, lalu membuka pintu gudang secepat mungkin. Keduanya masuk ke dalam setelahnya Noah mengunci pintu itu kembali.

"Diem!" Noah memperingati Azzura agar tidak bersuara bersamaan dengan terdengarnya derap langkah bu Caroline mendekat.

"AZZURA! DI MANA KAMU! JANGAN BERSEMBUNYI!"

Azzura menahan nafasnya ketika bu Caroline mencoba membuka pintu gudang. Karna di rasa tak berhasil, bu Caroline akhirnya menyerah dan pergi. Beranggapan bahwa Azzura tidak mungkin ada di sini.

Azzura selamat, dan sialnya di selamatkan oleh Noah.

"Akh!" Azzura hampir berteriak saat Noah menyentuh pinggangnya, kemudian mengangkatnya ke atas meja usang untuk di duduki.

Sekarang posisi kaki Azzura menggantung di hadapan Noah yang kini tengah berdiri sangat dekat dengannya. Kedua tangan cowok itu bertumpu pada sisi meja, seakan mengunci Azzura gara tidak kabur.

Noah bisa saja membela Azzura di depan bu Caroline tadi, guru manapun tidak ada yang berani menentang kalau lawan bicaranya adalah Noah. Tapi cowok itu lebih suka sedikit bermain main karna gadisnya sudah nakal menghindarinya.

"N..Noah" Azzura hendak protes, namu lidahnya jadi kelu.

"Kenapa ngehindarin gue, hm?" Noah langsung melempar pertanyaan inti.

"Siapa yang ngehindar?" Azzura mengelak berusaha bersikap santai, padahal hatinya sudah berdetak luar biasa kala hembusan nafas Noah menerpa kulit wajahnya.

"Gak masuk kelas buat gak liat gue, apa namanya?" Noah mendengus jengah.

"Pede banget, gue lagi males belajar"

Noah menaikan satu alisnya mengetahui kalau gadisnya berbohong lagi.

"Semalam pulang sama siapa?" Noah menyingkirkan helaian rambut yang jatuh di kening Azzura ke belakang telinga.

OBSESSED OVERDOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang