14.Kakak cakit?

9.5K 539 10
                                    

.
.
.

Sret

Bruk!!

"Tuan muda!"

"Ugh Aban"
.
.
.
Tubuh keduanya jatuh dengan posisi saling berpelukan dengan Astra yang di bawah dan mika yang berada di atas tubuh Astra dengan tangan mika yang untungnya berada di leher bukan di pinggang Astra jadi tak membuat tangan gadis itu terluka karena saat terjatuh pun mereka sempat terserat beberapa saat sebelum berhenti.

"Aduh" mika menegakan badannya memegang kepala nya dengan satu tangannya lagi ia gunakan untuk  mengangkat tubuhnya lalu membuka matanya dan langsung melihat wajah tampan Astra.

"Shhhh" Astra meringis dan membuka matanya bersamaan dengan mika. Mereka diam membeku dengan saling bersitatap melihat satu sama lain mata teduh milik mika yang bertubrukan dengan mata tajam milik Astra.

"Tuan muda!!" Baskara langsung menghampiri Astra meninggalkan hesa yang menatap polos di depannya aga sedikit jauh memang.

"Ugh Aban" hesa yang memang tidak bisa pun langsung merangkak mendekati keduanya dengan mata yang sudah berkaca kaca dan bibir yang melengkung ke bawah.

Astra dan mika langsung bangun dari posisi ambigu mereka dengan wajah syok dan terkejutnya.

"Tuan muda anda baik baik saja?" Baskara berjongkok memegang punduk lebar Astra.

"Hmmm aku baik baik saja hanya sedikit pening" Astra jujur untung tengkoraknya kuat karena memang tadi ia sempat terbentur lantai es.

"S-saya minta maaf tuan muda ini salah saya" mika menyesal

"Bukan salahmu" Astra langsung berdiri di bantu baskara

"Aban hiks hiks hiks" hesa menangis di tempatnya karena tidak bisa membantu sang Abang.

Astra langsung menghampiri hesa mengangkat sang adik ke gendongan koalanya menimang sang bayi agar tenang.

"Sstttt Abang baik baik saja baby hmm jangan khawatir" Astra sedikit mengayunkan kakinya mengajak sang adik berkeliling pelan karena memang tubuh Astra masih sedikit gemetar ntah karena apa terlebih jantungnya yang sedari tadi bergemuruh seperti ingin loncat dari tempatnya.

"Mika kau baik baik saja?" Baskara membantu mika mencopot sepatunya.

"Saya baik baik saja terimakasih" Mika tersenyum manis sejujurnya kakinya aga sedikit sakit karena tadi tapi ya sudah lah karena sekarang mika lebih khawatir pada Astra yang kepalanya terbentur tadi.

.
.
.
Skip makan

18:50

"Baby ayo mam lagi" Astra menyuapi hesa telaten.

"No Aban heca mau mam cendili heca bica Aban" ucap hesa merebut sendok makannya.

Dan yah sekarang Astra,hesa,mika, baskara dan tiga bodyguar yang lain sedang makan di restoran mall di sana Astra memesan ruangan VVIP untuk kenyamanan nya tentunya dan kenyamanan adik bungsunya karena memang Astra yang tak suka keramaian.

"Kenapa diam saja di makan mika" Astra menekan setiap katanya karena sedikit jengkel melihat mika yang hanya memainkan makannya.

"A-ahh iyaa" mika langsung melahap makanannya bukan karena gugup tapi mika merasa bersalah karenanya Astra jadi terluka karenanya.

"Ckk seperti anak kecil saja" gumam Astra lalu mengelap sudut bibir mika yang terdapat noda saus salad yang mika makan menggunakan jari jempolnya setelahnya  memasukan ke dalam mulut Astra dan itu membuat mika bengong sekaligus terkejut mendapat perlakuan seperti itu...

Baby Mahesa (Terbit)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang