17.Tantrum

9.3K 578 16
                                    

.
.
.

"Sayang dengan Oma yuu kakak nya mau toilet dulu" lembut Rose mengelus Surai lembut bagian belakang hesa yang tengah membenamkan wajahnya di ceruk leher Mika.

Dan yah baby Hesa sekarang tengah tantrum sejak bangun tidur sang bayi langsung menangis tak berhenti mencari keberadaan mika, yang membuat mereka heran dan khawatir adalah saat hesa menunjuk nunjuk pintu keluar dengan meracau ingin pulang dengan tangis yang tak hentinya.

"Hiks no hiks Kakak ayo pulang hiks pulang hiks hueeeeee" hesa kaki hesa menendang nendang udara dengan tangis yang semakin kencang. Mika sedikit kewalahan di buatnya

Astra yang melihat itu pun langsung merebut tubuh baby Hesa paksa meskipun sang bayi meronta tidak mau.

"Hueeeeeeeee uhuk uhuk hiks uhuk hiks"

"Sstttttt baby berhenti menangis hmmm lihat kakak lelah menggendong mu jadi baby bersama Abang dulu hmm" Astra menimang hesa namun itu tak membuat hesa tenang ia terus berontak mengulurkan kedua tangannya ke arah mika.

Selana yang khawatir ketara pun langsung mengangkat tubuh sang bayi dan menimang sang bungsu agar tenang dengan kata kata penenang Selena bukan apa ia hanya takut bayinya ini akan jatuh sakit karena banyak menangis dan

sedari bangun pun hesa tak mau makan dan menolak susu maupun asi milik Selena dan itu membuat mereka kelimpungan dan untungnya ini hari Minggu jadi mereka tak perlu memikirkan pekerjaan tugas kampus dan sekolah dan fokus membujuk dan menemani baby Hesa.

Selena menimang sang bayi berkeliling ruang santai sambil menepuk nepuk pantat berlapis diapert itu pelan.

"Hiks m-mama hiks hiks" hesa sesenggukan memanggil nama mamanya.

"Mommy di sini sayang" Selana mengecup puncuk kepala baby Hesa.

"Papa hiks pulang hiks Om-my hiks pulang hiks"

"Ssttt baby sudah di rumah sayang ini rumah baby hmm" lembut Selana mendudukan dirinya di samping sang suami lalu mengkode sang suami dengan lirikan matanya.

"Kalian,Keluar!" Mutlak Arthur kepada para bodyguard dan para asisten maupun tangan kanannya.

Setelah kepergian para bodyguard dan pengawal laki laki lainnya Selena membuka tiga kancing bajunya mengarahkan nipelnya pada mulut mungil hesa.

"Nen sayang baby pasti haus kan hmm" lembut sang mommy dan karena memang hesa yang sudah haus dan lemas pun akhirnya melahap dan menghisap rakus nutrisinya, semua yang melihat itu bernafas lega di buatnya.

"Duduklah mika kau tidak lelah berdiri saja" Astra melirik ke arah mika yang sejak tadi hanya berdiri.

"T-tidak pe-" ucapan mika terpotong oleh Aron

"Duduk mika aku tau kakimu pasti keram" tengah Aron karena memang mika sudah hampir tiga jam menggendong dan menenangkan hesa menangis sedari pagi,

di tambah hesa yang tak mau di dudukan sama sekali ingin terus mika berdiri dan menunjuk arah pintu keluar meronta dan meracau ingin pulang.

Mika menurut hendak duduk di lantai namun Astra yang memang duduk tak jauh dari posisi mika berdiri pun menarik lengan gadis itu membuat mika langsung duduk sofa berdekatan dengan Astra.

Mika kaget langsung menatap intens Astra namun setelahnya menghela nafas pasrah.Astra yang melihat itu tersenyum kecil.

"Aku baru melihat baby menangis" celetuk Seno

"Udah lama banget lagi nangisnya di tambah suaranya nyaring banget lagi kalau Seno sih bakal sakit tenggorokan" selanjutnya

"Iyaa Oma dan opa juga baru melihat baby menangis" Rose dan mendapatkan anggukan setuju dari Aron

Baby Mahesa (Terbit)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang