19.Bazingan!?

8.3K 463 9
                                    

.
.
.

"Eunghh"seorang pemuda menggeliat tak nyaman dari tidurnya menyerngit heran karena perutnya yang terasa berat dan ia meraba mulutnya yang sedari tadi ntahlah ia reflek mengenyot nya rakus. Seketika matanya membola setelah beberapa saat terdiam

Shitt

Plop

"BAJINGAN!!!........"

"Hueeeeeeeeeeeeeee!"

.
.
.

"Di makan Seno jangan di mainkan terus" tutur Rose sedikit terkekeh karena sedari tadi cucu ketiganya ini berwajah kesal dan memainkan makanannya tanpa minat dan menatap ke arah mereka sinis.

"Kenapa sih de cuman gitu doang marah lagian kan itu Sena bukan Lo" celetuk Alan heran

"Hmm itu benar dan kau juga terlihat lucu seperti bayi" Aron terkekeh

Seno semakin kesal di buatnya pipinya sudah merah menahan malu dan kesal yang membuncah
"Seno bukan bayi!!.... Dan lagi dad mom sudah sedari dulu Seno bilang jika Sena keluar jangan memperlakukan nya seperti anak kecil" Seno menggebu

"Memangnya kenapa? Lagian itu Sena bukan Seno" Arthur acuh

"Seno tetap Seno! Kami berbeda!" Kekeh Seno

"Aban bayi olang macih minum cucu" celetuk baby Hesa yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka karena tengah memakan sarapannya di suapi sang mommy.

Selena dan Arthur terkekeh
"Apa masalahnya jika sesekali tidur dengan mommy dan Daddy Seno" tutur Selena

"Mommy tidak mengerti atau bagaimana sih tentu aku malu aku ini sudah besar masa minum susu di dalam dot lagi.... A-aku kan malu dengan baby" Seno dengan gumaman di akhir.

"Kenapa harus malu hmmm lagian kan baby sudah tahu kalau itu Sena bukan S.e.n.o?" Selena dengan penekanan di setiap katanya

Seno tak menjawab ia hanya bisa menghela nafas lelah ini lah yang membuat Seno ragu jika ia memberikan hak penuh pada Sena untuk keluar mengendalikan tubuhnya.benar benar membagongkan pikir Seno.

"Lagian jika di pikir pikir baby heca malah terlihat senang karena itu benarkan baby" lanjut Selena

"Mmmm iyaa coalna Aban Sena aik telus cama cepelti heca cuka main ainan mobil,pecawat telus, cepelti ini Tuttt tuttt katana cepelti itu teluc Aban uga nanis cepelti heca jadi heca nda cendilian nanic na" hesa sembari memperagakan cara bermain Sena tadi malam dengan tangan mungil baby Hesa yang memang sedari tadi menggenggam mobil mobilan mini miliknya.

Bluss

Seno langsung menunduk pipinya Langung memerah tomat astaga turun sudah martabatnya.

Astra yang sedari tadi hanya menyimak mengusak Surai Seno lembut dan
"Tidak perlu malu kau tau, malah Abang dan yang lain lebih suka Seno yang seperti itu jangan cepat dewasa jika perlu Abang ingin Seno menjadi bayi lagi seperti baby Hesa" Astra panjang lebar

"Abang sama saja!" Seno segera menyelesaikan makannya dengan pipi yang masih memerah dan pergi begitu saja. Mereka yang mihatnya terkekeh sambil menggeleng kepala.

"Dia ngambek kek nya" Alan

"Biarkan saja dulu nanti Daddy yang bicara lagian juga nanti Seno akan kembali seperti semula jadi tak perlu mengkhawatirkan nya" tutur Arthur setelahnya kembali memakan makanannya semula tanpa suara karena ya memang itu peraturannya tanpa terkecuali seperti Seno tadi.
.

.
"Daddy akan berangkat bekerja dulu baby jangan nakal bersama mommy hmm" Arthur lembut mengecup pipi gembul itu gemas.

"Ciap Dydy heca nda akan nakal" hesa antusias

Baby Mahesa (Terbit)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang