bab 6

2.1K 175 1
                                    

Jangan lupa vote nya ⭐⭐⭐⭐

Happy reading
.
.
.
.

Setelah itu dia juga langsung meninggalkan tempat itu
____________________

Kini Daniel sudah sampai di sekolah nya dia langsung keluar dari mobilnya dan berjalan ke arah kelas nya Di melihat Agil yang berjalan ke arahnya sambil tersenyum

"Daniel gue udah nunggu Lo dari tadi tumben lambat?"tanya Agil

"Tadi macet"balas Daniel tidak mau memberi tahu kejadian yang sebenarnya pada Agil

"Dari mana? kenapa tidak masuk ke kelas?"tanya Daniel bingung pasalnya sekarang sudah masuk jam pelajaran pertama, pasti sudah di mulai dan Agil masih di luar

"Owhh tadi ada masalah sedikit ada siswa yang berantem jadi gue yang di tunjuk sama guru buat kasi mereka hukuman"balas Agil

"Memangnya mereka kenapa?" Tanya Daniel sebenarnya dia tidak memperdulikan itu tapi entah kenapa dia tiba tiba ingin tahu

"awalnya cuma adu mulut eh berarhir adu jotos"balas Agil

"Cuma itu"tanya Daniel

"Iya tapi terkadang ucapan mulut itu lebih tajam dari silet kita gak akan pernah tahu sedalam apa hati orang yang terluka hanya karena ucapan "balas Agil

"Dan terkadang banyak orang yang hanya menganggap remeh hal itu,
Padahal hal sekecil apapun bisa jadi itu yang bikin kita bertahan sampai detik ini"lanjutnya lagi

"Dilihat dari gaya bicara,mental dan keberanianmu, kamu seperti bukan orang biasa "ucap Daniel santai menatap Agil

"Maksud Lo?"tanya Agil yang juga menoleh ke arah Daniel

" Tidak,Hanya saja aku pernah berpikir bahwa yang di hadapan ku sekarang hanyalah topeng "balas Daniel datar

Agil yang mendengar itu mendadak ingin tertawa

"Astaga Daniel Lo pasti ke banyakan nonton sinetron yang di TV itu kan jadinya gini"ucap Agil akhirnya tertawa

Tapi itu tidak di hiraukan oleh Daniel yang hanya menatapnya datar Agil yang melihat itu langsung menghentikan tawanya

"Udah yuk sekarang kita ke kelas "ucap Agil yang membuat Daniel juga kembali melangkah kan kakinya menuju kelas mereka berjalan beriringan

_________________

Sedangkan di mansion FRIENDRAKSA terlihat argan sedang latihan di taman yang ada di dalam mansion itu
Dia menembak buah apel yang menggantung dengan mata yang tertutup tetapi selalu tepat sasaran argan sudah terbiasa latihan seperti ini sedari dia kecil jadi tidak heran jika keahliannya dalam bertarung dan menembak selalu tepat sasaran walaupun matanya tertutup dia tidak bisa di remehkan dia kemudian menoleh dan mendapatkan bundanya membawakan dia sebuah nampan berisi makanan dan segelas susu

"Argan sini istirahat dulu bunda bawain kamu makanan"ucap Laras pada argan

"Iya bunda"ucap argan lembut dan langsung ke arah Laras dan duduk di sampingnya

"Kamu jangan latihan terlalu keras pikiran juga kesehatan kamu bunda gak mau kalau kamu sampai jatuh sakit gara gara itu"ucap Laras menatap argan dan mengusap kepalanya nya sayang

"Iya bunda "ucap argan

"Pasti ayah kan yang nyuruh kamu latihan terus lihat aja nanti bunda hukum dia"ucap Laras yang membuat argan terkekeh kecil mendengar ucapan bundanya

"Gak ada yang nyuruh argan bunda ini kemauan aku sendiri"balas argan

"Ya udah jangan bikin tubuh kamu terlalu lelah "ucap Laras

VICTOR ZICENZA {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang