bab 14

1.7K 147 0
                                    

Jangan lupa vote nya ⭐⭐⭐⭐

[Warning ⚠️ ⚠️ ]
[Terdapat adegan kekerasan tidak untuk di tiru]

Happy reading
.
.
.
.

"Aku pernah berfikir apa mungkin selama ini Daniel hanya pura pura lemah di hadapan keluarga Dianrez?
Marver licik tapi lebih licik Daniel"lanjut caca tersenyum smirk menatap Kevin ,membuat Kevin ikut tersenyum sambil mengelus rambut istrinya
____________________

Victor kini duduk di taman yang berada dalam mansion dia melihat beberapa hewan peliharaan keluarga nya dan yang paling menarik perhatian nya adalah seekor harimau yang di kurung dan sedari tadi menatapnya, keluarga kandung Daniel asli sangat posesif terhadapnya bahkan jika dia terluka sedikit saja akan membuat mereka semua heboh,bahkan argan yang terkenal dingin berbanding terbalik jika bersamanya.Argan akan banyak bicara tidak seperti waktu pertama kali mereka bertemu seperti es berjalan.

Sejujurnya Victor tidak pernah tau apa arti keluarga sebenarnya karena di kehidupan nya dulu sebelum memasuki novel ini , Victor bahkan tidak pernah mendapat kasih sayang dia juga tumbuh di besarkan oleh para maid karena mama Victor sendiri meninggal saat melahirkan nya,dan jika bertanya tentang ayahnya ,dia selalu menekan Victor untuk bisa melakukan semuanya.

Sedikit saja kesalahan yang Victor lakukan maka ayahnya tidak akan segan segan mencambuk atau menghukum nya ,karena tekanan dari ayahnya itu yang membuat Victor tumbuh menjadi orang yang tidak berperasaan dan tidak mengenal apa itu keluarga apalagi saat Victor sudah menguasai dunia bawah itu membuat anak yang kejam tidak berperasaan menjadi semakin kejam bahkan tidak segan segan menghabisi mereka yang berkhianat.

flashback off...

Victor saat itu sudah memasuki bangku Smp dia sangat bahagia dan ingin menemui ayahnya untuk memberi tahu jika dia mendapatkan nilai 95 , Victor setiap malam hanya menghabiskan waktu nya untuk terus belajar dan berusaha agar ayahnya mau meliriknya sedikit saja .

Dia melihat ayahnya sedang menandatangani beberapa dokumen, Victor memberanikan dirinya untuk menemui ayahnya.

"Ayah"panggil Victor hati hati

"Ada apa?"balas ayah Victor  datar yang bernama Arsen

"Victor mau kasi lihat ayah ini"ucap Victor tersenyum kemudian memberikan kertas nilai nya kepada Arsen.

Arsen langsung mengambil kertas itu dan membacanya ,detik kemudian Arsen langsung merobek kertas itu di depan wajah Victor.

"Kenapa cuma 95 ayah selalu menyuruh mu belajar apa hanya ini yang kau bisa? itu belum sempurna"bentak Arsen

"Tapi ayah nilai Victor udah jadi 2 besar di kelas"ucap Victor pelan

"Itu artinya Masi ada yang tinggi di atas mu,kau itu hanya anak pembawa sial setidaknya kau harus berguna sedikit"bentak Arsen

"Ibumu mati juga karena melahirkan kan mu,andai ibumu tidak ingin mempertahankan kan mu semua ini tidak akan terjadi sialan ,ayah pasti Masi bisa melihat ibumu"lanjut Arsen menjambak rambut Victor

"Hiks..ayah sakit lepasin "pinta Victor kesakitan

"Victor minta maaf ayah"ucap Victor lagi

"Victor juga kalau di suruh milih gak akan mau lahir"Victor berucap pilu dia sudah terlalu lelah.

"Berani kamu menjawab,mati saja sana kalau begitu"kata Arsen lagi sambil mengeraskan jambakan pada rambut Victor

VICTOR ZICENZA {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang