06.~❤️~

18.7K 1.2K 37
                                    

Vote dulu sebelum baca ☺️

_______________________________

Aiden as Levi sedang bersenang-senang bersama ketiga bodyguard yang mendampinginya. Dia tertawa lepas tatkala roller coaster yang dia naiki melaju begitu kencang. Meliuk-liuk mengikuti track.

Hembusan angin yang menerpa kulitnya membuat Levi semakin bersemangat. Levi seperti pernah merasakan angin kencang seperti ini namun entah dimana dia tidak mengingatnya.

Tak lama roller coaster berhenti. Senyum Levi masih mengembang meski dia sudah turun dari wahana tersebut.

"Sukaaa! Ayo Om naik lagi" ajak Levi sambil menarik tangan salah satu bodyguardnya.

"Tunggu, Tuan kecil. Anda bisa bermain sepuasnya, tapi kita harus kembali ke kantor Tuan, anda harus makan siang" ucap bodyguard.

Levi menggeleng ribut. Dia tidak ingin kembali, dia masih ingin menaiki roller coaster itu. Sangat menyenangkan saat kereta itu meluncur dan membuatmu seperti terbang.

Pria berbadan kekar itu mensejajarkan tingginya dengan si majikan kecil. "Tuan kecil perlu makan yang teratur agar cepat tinggi, nanti jika Nyonya tau anda tidak makan, Nyonya pasti sedih"

Levi terdiam.

"Mama Tuan kecil akan menangis" lanjut bodyguard itu.

Wajah Levi berubah murung. "Tidak mau Mama nangis" ucapnya sambil menggeleng pelan.

Levi tidak ingin melihat wajah cantik wanita yang mengaku sebagai mamanya itu basah karena air mata. Apalagi alasannya adalah Levi. Entah kenapa dia juga ikut sedih saat melihat air mata wanita itu mengalir membasahi pipinya.

"Baiklah, sekarang kita kembali terlebih dahulu. Setelah itu kita bisa kembali bermain" ucap sang bodyguard.

Akhirnya Levi dan bodyguard kembali ke kantor. Di sana Gerald dan Sylvia sudah menunggu Levi. Mereka sudah menyiapkan makan siang untuk putra bungsu mereka.

Menu makan siang Levi sederhana. Hanya nasi dan nugget ayam. Gerald dan Sylvia tidak tahu apa kesukaan putra mereka saat ini, mereka hanya menyajikan makanan kesukaan Levi pemilik tubuh asli.

Namun, sepertinya mereka tidak perlu khawatir dengan selera makan Levi. Lihatlah sekarang, dia sangat lahap memakan makan siangnya.

Gerald dan Sylvia tersenyum melihat bagaimana lahapnya Levi mengunyah makanan sampai-sampai mereka lupa jika mereka juga belum makan siang.

"Papa Mama tidak makan?" tanya Levi.

Gerald dan Sylvia terdiam. Lalu mereka tertawa. Menertawai tingkah mereka yang hanya fokus kepada si bungsu. Tanpa mengerti, Levi juga ikut tertawa membuat kedua orang dewasa itu tak berhenti tertawa.

Siapapun kamu disana, aku akan menyayangimu seperti aku menyayangi anak-anakku yang lain _Sylvia

Gerald melihat kotak makan siang Levi yang kosong. "Enak, Son?"

Levi mengangguk senang. "Iya"

"Mau lagi?" tanya Sylvia.

Levi kembali mengangguk. "Tapi tidak mau nasi"

Sylvia tersenyum sambil mengusap kepala Levi. Gerald segera menghubungi seseorang. Memberikan perintah untuk membelikan nugget ayam.

"Baiklah, nugget ayam segera datang"

"Yeeeyyy"

Gerald mengangkat Levi ke pangkuannya. Lalu mengusap-usap kepala si bungsu. "Bagaimana bermainnya? Seru?" tanyanya.

KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang