20.~❤️~

9.2K 755 17
                                    

Vote dulu sebelum baca ☺️
_____________________________

Hari sudah menjelang malam. Setelah melihat keindahan matahari tenggelam, Gerald dan keluarganya bersiap untuk pulang. Namun, tidak pulang ke mansion melainkan ke villa yang baru Gerald beli beberapa bulan yang lalu.

Seperti sebelumnya, Levi berada dalam satu mobil bersama Gerald, Sylvia dan Aaron. Sedangkan Laskar bersama Zeeval dan juga Dean yang tak terlihat duduk di jok penumpang. Laskar melajukan mobilnya mengikuti mobil Gerald di depannya.

"Kamu tau jalan ini?" tanya Laskar pada Zeeval yang sedari tadi fokus pada ponselnya.

"Tidak"

Dean melihat ke arah luar jendela. Pemandangannya yang dia lihat sebelumnya sangat indah dengan lampu-lampu jalan yang menerangi, mengapa semakin lama semakin gelap dan berkabut.

"Apa kita berada di jalan yang benar?" Dean melihat ke arah depan. Dia masih bisa melihat plat mobil Gerald di gelapnya malam itu.

Namun, tiba-tiba Laskar menginjak rem. Zeeval sampai terbentur dashboard mobil. Laskar juga terbentuk kemudi mobil. Sedangkan Dean hampir terpental keluar mobil.

"Apa yang kamu lakukan?!" marah Zeeval.

Dean juga ikut kesal. "Siapa yang memberimu SIM?! Dasar!"

"Aku merasa...menabrak sesuatu" jawab Laskar. Dia membuka pintu mobil dan segera turun untuk memeriksa apa yang baru saja lewat di depannya tadi.

Zeeval pun juga ikut turun untuk memeriksanya. Bahkan Dean juga. Mereka menyalakan senter pada ponsel masing-masing dan mengarahkannya ke kolong mobil. Namun, tidak ada apapun disana.

"Kamu yakin menabrak sesuatu?" tanya Zeeval yang diangguki Laskar.

"Tapi tidak ada apa-apa"

"Hm?"

Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita terkikik dari arah dalam mobil di kursi penumpang. Namun, hanya Dean yang bisa mendengarnya. Dean langsung memeriksanya.

Laskar dan Zeeval masih mencari sesuatu yang menabrak mobil mereka. Mungkin saja terpental ke pinggir jalan atau dimanapun itu.

"Hihihihihi...kalian tidak menyadari keberadaan ku? Hihihihihi"

"Lalu apa?" ucap Dean yang tiba-tiba muncul.

"Astaga!!"

Sosok wanita itu terkejut saat melihat Dean duduk di sampingnya. Dia memegang dadanya yang kembang kempis karena kaget.

"Kamu tidak punya jantung! Dasar payah!"

"Kamu bisa melihatku?"

"Lihatlah aku baik-baik!"

Sosok itu membuka untaian rambutnya dan melihat Dean lebih jelas. Tiba-tiba kedua mata hitamnya berbinar dan langsung memeluk Dean. "Kita spesies yang sama" ucapnya girang.

Dean mendorong sosok itu menjauh. Dia merasa jijik jika ada roh asing yang memeluknya. Mereka itu kotor, kata Dean.

"Menyingkir!"

Sosok wanita yang menyeramkan tapi juga lucu di waktu yang sama terlihat senang sekali melihat Dean. "Apa kamu juga sepertiku? Ingin pergi dari tempat ini?"

"Tidak"

"Aku sudah berusaha pergi dari tempat ini tapi tidak bisa" keluh sosok wanita itu.

"Maka tetaplah disini"

"Tidak mau, mungkin saja dengan mengikuti mobil ini aku bisa pergi dari sini, Hihihihihi"

KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang