Vote dulu sebelum baca ☺️
___________________________
Dua mobil mewah berwarna hitam itu berhenti di sebuah padang rumput hijau yang cukup luas. Nampak terawat dan terjaga kebersihannya. Sylvia turun terlebih dahulu untuk membukakan pintu mobil belakang. Dengan riang Levi turun dan langsung meloncat-loncat kegirangan.
"Piknik! Piknik!" Teriak Levi senang.
"Kamu sangat menyukai piknik?" tanya Sylvia sambil mengambil keranjang piknik. Berisi persediaan mereka selama menghabiskan waktu di padang rumput tersebut.
"Aku saaaaangat menyukai piknik!"
Melihat itu Gerald terkekeh dan mengangkat tubuh Levi tinggi-tinggi lalu memutarnya. "Kita akan sering piknik diakhir pekan"
Levi tertawa ceria mendengarnya. Gerald pun menurunkan Levi lalu membantu sang istri mengeluarkan barang-barang dari bagasi.
Levi yang awalnya masih bermain di sekitar mobil tiba-tiba menghilang. Ternyata dia sudah berlarian di luasnya hamparan rumput tersebut untuk mengejar beberapa ekor kupu-kupu.
"Levi, hati-hati nanti terjatuh!" peringat Sylvia sambil berteriak.
Levi tidak menjawab. Dia seperti tidak mendengar teriakan Sylvia saking asyiknya berlarian.
"Kejar adikmu, Aaron!" perintah Gerald. Dan dengan senang hati Aaron mengejar si bungsu.
Laskar dan Zeeval yang melihatnya juga menyusul tanpa disuruh. Akhirnya keempat anak Gerald itu bermain kejar-kejaran.
"Mereka sangat manis" ucap Sylvia yang diangguki oleh Gerald.
Sedangkan Dean duduk di atap mobil sambil menopang dagu melihat keseruan keempat adiknya. Dia berdecak kesal karena tidak bisa bergabung. Akhirnya Dean memutuskan untuk mengekor pada kedua orangtuanya.
Gerald sedang menggelar tikar piknik di bawah pohon rindang. Sedangkan Sylvia memastikan persediaan makanan mereka tercukupi untuk seharian berada disana.
Di hadapan mereka terdapat danau yang tidak terlalu besar. Menambah keindahan alam sekitar.
Tak lama, Levi berlari menghampiri Gerald dan Sylvia. Nafasnya tidak beraturan akibat kelelahan sehabis bermain kejar-kejaran. "Mama...aus" ucapnya.
Sylvia terkekeh lalu memberikan botol minum milik Levi dan diterima baik oleh si empu. "Pelan-pelan minumnya"
Levi pun menyedot air mineral di botol tersebut. Setelah selesai dia kembali memberikan botol minum itu pada Sylvia. "Telima kasih"
"Sudah mainnya. Sini duduk dulu!" perintah Gerald dengan lembut saat Levi hendak berlari lagi.
Levi mengerucutkan bibirnya namun tetap patuh. Dia melepas sepatunya dan duduk di samping Gerald. Ketiga kakak Levi yang melihatnya juga ikut bergabung. Dan Dean yang tidak bisa berdekatan dengan si bungsu akhirnya duduk di atas kap mobil.
"Ma, danaunya aman tidak?" tanya Aaron.
"Danaunya aman. Laxiuz sudah memeriksanya sebelum kita datang kesini. Lagipula itu dangkal hanya sebatas dada orang dewasa" jawab Sylvia sambil menata beberapa camilan di atas tikar.
"Sedada ya? Berarti tidak aman buat Levi?"
Levi yang merasa namanya disebut menoleh dengan mengerjapkan mata bulatnya beberapa kali. Membuat semua orang disana menahan gemas.
"Oh lucunya anak Mama" ucap Sylvia sambil mengunyel-unyel pipi tembam Levi.
Levi tersenyum senang bahkan sampai kedua matanya ikut tersenyum. Dia sangat menyukai perlakuan seperti itu dari keluarganya meski nantinya kedua pipinya akan sedikit sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesayangan
Teen Fiction║𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀║ ❤️ UPDATE SESUKA HATI ❤️ Cerita Aiden, seorang anak berusia sepuluh tahun merenggut nyawanya sendiri dengan melompat dari jendela? Tapi bukannya ke alam baka dia malah bertransmigrasi ke tubuh seorang anak kong...