14

44 4 0
                                    

Kalandra mengunci pintu kamarnya. Ia menghela nafas.

"Ya Allah apa yang hamba lakukan ini benar? Seorang lelaki dan perempuan berada di satu rumah yang sama tanpa mahram, tanpa ikatan darah... Apakah itu diperbolehkan ya Allah? Maafkan hamba ya Allah, hamba hanya merasa kasihan melihatnya terlantar, tidak memiliki siapapun." ujar Kalandra.

Namun tiba-tiba saja gelap seluruh ruangannya. Mati lampu. Kalandra mendengar teriakan Jason dari luar.

Kalandra panik dan langsung keluar, mencari Jason.

"Apa, ada apa? Kamu kenapa?" tanya Kalandra panik.

"G-gelap..."

Kalandra menghela nafas lega. "Aku kira kamu kenapa. Kayaknya tokennya habis. Aku mau isi dulu ya..." ujar Kalandra.

"Mau kemana?!" Jason menarik bajunya.

"Saldo danaku habis, aku mau beli ke konter..."

"Ikut..."

"Pftt..."

"Apa?"

"Aneh, masa cowok takut gelap... Biasanya cewek yang takut gelap." sindir Kalandra nyengir.

"Pokoknya jangan tinggalkan saya..."

"Ada hantu loh dirumahku..."

"Jangan nakutin kamu!"

"Hahaha..."

Beberapa saat kemudian Kalandra dan Jason saling jalan bersebelahan, meski agak diberi jarak juga. Tak terlalu dekat. "Kamu tinggal sendirian selama ini?" tanya Jason

"Kakakku sudah menikah, bapak sudah lama cerai, kalau ibu..." jawab Kalandra.

"Ibumu kenapa?"

"Di rumah sakit jiwa..."

"Eh? Ibumu.... "

"Iya.. Pasien disana..."

"Kenapa bisa?"

"Masalah rumah tangga...."

"Maaf... Saya enggak bermaksud menanyakan soal itu."

"Iya enggak apa apa.... Bukan hal yang menarik juga... Enggak perlu ngerasa gak enak, emang faktanya begitu." ujar Kalandra terkekeh. Jason sedikit tersenyum.

"Sebenarnya ada rasa takut di masa lalu, tentang bagaimana semua berjalan tidak seperti biasanya, sesuatu yang tidak diprediksi terjadi hingga menimbulkan trauma mendalam... Tapi saya yakin, setiap orang pasti memang diuji dengan berbagai kesukaran, dan ketika kita berhasil melewatinya, bukankah akhir indah akan jadi pelipurnya, dibalik kesusahan pasti ada kemudahan..." ujar Kalandra.

Jason tersentak melihat senyuman tulus yang tiba tiba terukir dari wajahnya. Sekalipun ada duka yang dia pendam didalamnya.

Jason cukup merasakan. Lalu bagaimana dengan dirinya sendiri, siapa sebenarnya ia.... dan apa luka dan trauma yang pernah ia dapatkan?

"Kamu masih belum ingat apapun?" tanya Kalandra. Jason menggeleng.

"Agak lama mungkin ya.... Enggak apa apa deh.... Asal kamu jangan berbuat aneh aneh aja ya selama dirumah saya..."

"Berbuat aneh?"

"Pria jaman sekarang kan nyeremin, otak mesum..."

"Apakah saya terlihat seperti pria mesum?" tanya Jason merasa disindir.

"Tipe playboy dengan mata keranjang..."

"Hah?"

"Hahaha canda... Serius amat sih..."
Tiba-tiba ada kembang api diatas, meledak-ledak. Sangat indah kembang apinya membuat Kalandra terpukau melihatnya.

Sayap Sayap Patah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang