9

204 30 1
                                    

Kaizo tengah berada di dapur rumahnya seraya membuat kopi untuk kerja malam.

Seperti biasa, kopi itu tidak menggunakan gula ataupun susu. Kaizo hanya memastikan kopi itu panas dan cukup untuk menemaninya malam ini.

Ketika ia menoleh pada kondisi ruang keluarga, terlihat Fang yang tengah menonton televisi.

Tidak ada pekerjaan tambahan yang perlu ia lakukan. Ia bersenang-senang sebelum melakukan misi kembali di esok hari.

Departemen yang Kaizo pegang memang memiliki tim khusus untuk mengerjakan tiap keperluan perusahaan.

Tim Fang memang bekerja selalu secara turun lapangan sehingga memiliki waktunya sendiri untuk mengambil bagian.

Berbeda dengan tim lain yang bekerja di dalam kantor atau rumah dengan porsinya masing-masing.

Kaizo sebagai ketua departemen pun bisa melakukan keduanya. Porsi turun lapangan Kaizo lebih besar, di mana ia harus melakukan misi rahasia sendirian maupun dalam tim pimpinan ketika dibutuhkan.

Komander Kokoci sering memanggilnya ketika tim dan pimpinan sudah tak mampu menyelesaikan masalah.

Pada akhirnya, tetap Kaizo lah yang harus turun tangan apalagi jika tidak ada yang bisa diandalkan.

Itu bukan hal yang berat untuknya. Kaizo tidak masalah dan menganggap sebagai hal biasa.

Ia dari kecil dibebankan begitu banyak hal apalagi setelah orang tuanya meninggal di usianya yang masih muda sekali.

Keluhan yang tak pernah terdengar juga yang membuat Kaizo terlihat seperti orang yang serba bisa. Semua orang berpikir begitu.

Performa di atas rata-rata yang menjadikan kehadiran Kaizo mampu menyelesaikan berbagai macam misi yang diperuntukkan maupun tidak diperuntukkan padanya.

Perusahaan mempercayai dan menyukai pekerja sepertinya. Semua orang pun begitu mengayominya, bahkan ketika mereka merasa takut dengan kehadiran Kaizo yang seringkali mencekam.

Ketika kopi itu selesai, Kaizo berjalan memasuki ruangan miliknya seraya berseru dengan ketus, "Jangan tidur kemalaman!"

Fang sontak menoleh ketika seruan itu mengejutkan dirinya. Ia lantas membalas, "B-baik, Abang!"

Kaizo pun menutup pintu kamarnya. Ia merasa tidak perlu lagi untuk membicarakan banyak hal atau melakukan kegiatan dengan saudaranya di rumah ketika memang tidak dibutuhkan.

Lagipula, Kaizo telah mempersiapkan keperluan rumah dengan begitu baik. Bahan kantor pun telah secara menyeluruh diperbaiki.

Sebelumnya, Kaizo dibantu oleh Lahap telah membuat perencanaan tahunan yang ia harap bisa mengurangi beban kerja tiap karyawan departemennya. Namun, Kaizo melakukan kesalahan karena sempat tidak memperhatikan kemungkinan terdepan.

Bisa saja ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi, tetapi ia menganggap pasti tidak akan sebanyak itu.

Itulah yang mengakibatkan ia terkadang sempat tidak punya waktu untuk pulang ke rumah.

Tidak bisa dipungkiri, sebagai ketua departemen yang selalu memperhatikan kinerja tim menjadikan Kaizo terbiasa menyadari keberadaan tiap-tiap dari mereka.

Mengetahui Hali yang sudah tak bekerja lagi, Kaizo lantas sedikit Semua orang di kantor sudah tidak pernah membicarakan Hali sejak ia dinyatakan bukan bagian dari perusahaan lagi.

Fang dan teman-temannya pun ragu untuk membahas Hali. Mereka ingin mencoba mencarinya, tetapi pasti tidak akan ketemu karena data keberadaan Hali begitu anonim.

My Unread MessagesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang