29. Ac Cu Cuka K Am U

29 2 0
                                    

Hai pren
Kembali lagi di cerita yang alurnya berantakan ini, hehe.. maklum masih pemula

Tandai kalau ada typo !!!!

Selamat membaca

.
.

"Kamu tau ngga, Ar?" Syakila, sepulang Sekolah cewek itu dan Arkan memutuskan untuk makan siang di penjual makanan pinggir jalan. Mereka memesan 2 porsi nasi goreng dan dua es teh manis. Orang Medan biasa menyebutnya 'Mandi' yang artinya manis dingin.

Arkan kemudian menggelengkan kepalanya. Bagaimana mungkin ia bisa tau sedangkan Syakila belum memberi taunya. "Ngga tau, Sya. Kan, kamu belum kasih tau aku."

Syakila menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. Benar juga apa yang dikatakan oleh pacarnya itu. "Iya juga...." Ucap Syakila bergumam.

"Nama unsur Aktinium lambangnya apa?" Syakila mulai bertanya.

Arkan tampak berfikir. Meskipun Arkan putus sekolah di tengah jalan, tapi sewaktu sekolah cowok itu termasuk siswa yang berprestasi. Ia juga sudah banyak menghafal nama-nama unsur beserta lambangnya. "Ac?"

"Kalau.... Cuprum?"

"Cu."

"Kalau.... CH3COOH?"

Arkan berfikir sebentar, lantas menjawab. "Cuka?"

"Kalium?" Tanya Syakila lagi.

"K." Sahut Arkan cepat.

"Kalau, Americium?"

"Am? Mungkin?" Jawab Arkan dengan sedikit ragu.

"Kalau, Uranium?"

"U."

Syakila terkekeh kecil melihat ekspresi wajah Arkan yang masih belum mengerti maksud ucapannya. "Jadi, tadi lambang unsur nya apa aja?"

Arkan kembali mengingat-ingat. Setelah ingat, baru cowok itu menjawabnya. "Ac Cu Cuka K Am U?"

Syakila menganggukkan kepalanya. "Iya, aku juga suka kamu." Ucapnya diakhiri kekehan.

Arkan terdiam. Kenapa Syakila mengatakan hal itu seolah-olah dirinya mengungkapkan sesuatu. Arkan kembali mengingat apa yang di ucapkan nya tadi. "Ac Cu Cuka K Am U.... Aku suka kamu?" Ucapnya bergumam. Setelahnya baru cowok itu tertawa.

"Astaga, Sya. Pintar banget sih kamu." Ucapnya sembari mengusap puncak kepala Syakila.

"Pacarnya siapa dulu? Pacarnya Arkan." Syakila menyahut bangga.

"Ar, kamu tau ngga?" Syakila langsung menyambungkan kembali ucapannya, tidak mau membuat Arkan penasaran lagi. "Nama aku, kan, masuk ke A+ class, nah, disana itu bener-bener muridnya pintar-pintar banget, Ar. Sampai aku mikir, kalau pembagian rapor mungkin nama aku ada di posisi terakhir. Apalagi tadi waktu liat Ayra sama Nurmala debat sama Azella anak dari kelas IPA A."

Arkan mengerutkan keningnya. Debat macam apa yang dimaksud pacarnya? Bukankah mereka belum memulai kegiatan belajar-mengajar karna belum waktunya masuk sekolah. "Maksud kamu debat gimana, Sya?"

"Itu, si Azella nantangin Ayra untuk adu prestasi. Ya jelas kalah sama Ayra, malah langsung di ulti lagi."

"Serius, Sya?" Tanya Arkan yang langsung mendapat anggukan dari Syakila.

"Tapi aku lebih bangga sama kamu, Sya. Di usia mu yang masih tujuh belas tahun, apalagi kamu anak perempuan, kamu punya semangat kerja untuk bantu ekonomi keluarga mu." Syakila terdiam, kenapa tiba-tiba pacarnya itu mengatakan hal diluar pembahasan mereka?

GENIUS CIRCLE [TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang