_________________
Langkah itu sedikit tergesa memasuki sebuah restoran kecil dimana tempat ia bekerja. Ia merasa bersalah karena ia yakin setelah kejadian tadi, dirinya telah terlambat beberapa menit.
"Hyung, maaf aku terlambat"
Bahkan Bambam sudah berada disana.
Yoongi menggeleng dan mengatakan bahwa itu tidak masalah. Tetapi tetap saja, ia merasa tidak enak apalagi ketika melihat mereka begitu sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing."Apa ada pesanan lagi hyung?"
Tanya nya sembari memakai apron dan sarung tangan.
"Ya, orang yang sama"
Mata nya membelak kaget, Yoongi yang melihat itu terkekeh kecil.
"Aku sudah memberitahu suami mu, tapi aku yakin bocah itu tidak mengatakan nya"
"Maaf hyung, itu salahku karena tidak bertanya"
Bambam menoleh ke arah Jungkook, ia ingin mengatakan sesuatu tetapi setelah melihat bagaimana Jungkook meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan suami nya beberapa detik lalu menjadikan niat nya urung. Ia hanya tidak tega.
"Kau meminum susu dan makan dengan baik kan Jung?"
Jungkook sedikit terkejut dengan pertanyaan Bambam yang di luar pembicaraan, namun Ia tetap mengangguk.
"Ada apa?"
"Tidak, hanya saja kau terlihat semakin kurus"
Jungkook tersenyum tipis sembari mengambil alih ham yang belum tersentuh dan mulai memotong nya tipis-tipis.
Yoongi yang melihat itu melotot dan menyikut lengan Bambam. Saat bambam menatapnya ia memberi umpatan dan mengatai Bambam bodoh dengan gerakan mulut tanpa suara.
"O-oh itu kau tidak jadi terlihat kurus Jung. A-anu, kau terlihat sangat sehat akhir-akhir ini"
Dan Yoongi memijat pangkal hidungnya. Ia melirik sekilas pada Jungkook yang tetap pada reaksi nya yang sama.
"Jadi, yang benar aku semakin kurus atau semakin sehat bam?"
Bambam tidak bisa menjawab. Dan sebagai pengalihan ia mengganti pembicaraan dengan topik lain.
"Oh iya Hyung, bagaimana dengan pesanan kemarin?"
"Mereka mengambilnya"
Jungkook membelak dan menghentikan gerakan jari nya.
"L-lalu bagaimana dengan itu hyung? Mereka tidak protes?"
"Tidak kok, tenang saja. Mereka tidak masalah dengan hal itu"
Ah, yang ada dipikiran Jungkook sekarang, saat ia bertemu dengan orang itu nanti ia akan meminta maaf dengan benar perihal 2 kotak nasi yang ia bawa pulang.
"Harusnya aku tidak membawa nya hyung"
"Jung, tenang saja. Jika memang benar pemilik nya marah, tidak mungkin mereka kembali memesan disini dengan porsi dan menu tambahan pula. Kau tenang saja, mereka memang berniat membagikan nya"
Bambam yang mendengar itu melepaskan sarung tangan kanan nya dan membantingnya pada lantai.
"Tuhkan, aku selalu tidak kebagiann"
Perobohan gedung masih dilakukan, Taehyung memutuskan kembali menuju resort yang di sewa nya dan melakukan meeting dengan Kepala dari divisi pemasaran. Ia mendapatkan laporan jika saham perusahaan nya naik 23% dan itu merupakan permulaan yang bagus setelah melihat perkembangan perusahaan yang beberapa minggu ini hanya berada digaris aman tanpa ada penurunan dan peningkatan sama sekali.
"Tuan Moon, laporan itu harus sudah terkirim padaku besok pagi. Aku akan menunggu nya"
"Baik Tuan Kim. Terimakasih atas kepercayaan anda"
"Ah dan satu, katakan pada anak buah mu jika saham kembali naik lebih dari lima persen, aku akan memberikan kalian hadiah. Terimakasih atas kerja sama nya"
Taehyung mematikan sambungan itu dan menutup laptopnya.
Meletakkan lembaran berisi laporan peningkatan saham itu dan meletakkan nya pada meja.
Taehyung merogoh saku celana nya, mengambil benda pipih untuk menghubungi putra nya.
"Harusnya ia sudah pulang"
Dan benar saja, sesaat setelah ia menekankan tombol panggil, Layar itu dipenuhi dengan wajah anak nya yang tengah tidur di pangkuan ibu nya.
"Putramu tertidur karena kelelahan menangis"
Taehyung mengernyit, "kenapa Eomma?"
"Berkelahi dengan temannnya, mereka berebut mainan saat di sekolah"
Taehyung menggeleng pelan, "Lalu? Apa dia terluka?"
Dan ia terkejut saat sang ibu menjauhkan kamera dan menampilkan kening putra nya yang terluka.
"Dia dipukul dengan robot, dan appa mu tidak terima. Jika bukan karena Juno yang meminta pulang, sudah bisa dipastikan appa mu akan membawa masalah kecil ini ke jalur hukum"
"Astaga, kasihan sekali jagoan ku eomma. Dia bertengkar dengan siapa?"
Mata nyonya Kim memincing, ia tahu betul tabiat putra nya ini.
"Sudah, kau jangan memperpanjang masalah. Masalah seperti ini sering terjadi, mereka masih anak-anak"
"Aku hanya bertanya"
"Bagaimana pembangunan disana? Lancar?"
"Masih baru tahap perobohan Eomma. Dan aku akan sedikit lama disini"
"Lalu perusahaan mu?"
"Tentu saja aku menghandle nya dari sini"
Dapat dilihatnya putra nya sedikit terganggu bergerak dalam tidurnya mencari posisi ternyaman. Mungkin terusik karena pembicaraan mereka
"Aku akan menelpon lagi nanti"
"eommㅡ"
Taehyung mematikan sambungan nya begitu saja, meringis kecil saat sambungan itu terputus ketika sang eomma ternyata masih akan berbicara.
Lalu, sebuah pesan dari eomma nya masuk dan mengatakan bahwa diri nya, Anak duhaka
_________________
T b c
Hai, jangan lupa Vote ya ♡
YOU ARE READING
To My Youth || Taekook
FanfictionWajah yang kurindukan itu menghilang seperti lukisan yang tercipta dari air. Tangan hangat dan perasaan itu, sorot mata yang membuatku terserap tenggelam meresap ke dalamnya. Seseorang yang membuat ku jatuh cinta. Aku merindukan nya. ©pythagoras_ss...