___________________
Jungkook bingung akan situasi saat ini. Mingyu sedari tadi mengikuti nya dan terus mengajaknya bicara.
Ia bersumpah tak mengetahui apa yang telah terjadi pada suami nya hingga membuat sikap pria itu berubah sebegini cepat.Gerakan tangan nya menjadi kikuk saat mengiris lobak ketika tanpa aba-aba pria itu memeluknya dari belakang. Mengusap perutnya dari balik blouse yang ia kenakan dan membawanya memeta begitu sensual.
"G-gyuㅡ"
Dan dirinya memejamkan mata tatkala merasakan kecupan basah pada rahang kiri hingga membuat nya memiringkan kepala.
Dalam sekejap ia melupakan acara memotong nya dengan lengan kiri yang terangkat menyentuh rahang kiri Mingyu, pun memberikan pria itu akses lebih untuk menjelajahi leher dalamnya. Jungkook terbawa suasana.
Ia mendesah sesekali saat merasakan desiran halus pada perutnya, memberikan rematan pada surai sang suami seolah menyalurkan segala rasa yang ia dapatkan saat ini.
Hingga saat hisapan pada leher dalamnya Jungkook rasakan, membuatnya sedikit memekik karena sungguh ini kali pertama sang suami melakukan itu padanya setelah sekian lama.
"Jung, kau tega sekali melakukan nya padaku"
Perlahan kelopak itu terbuka, Jungkook merasakan hidung bangir Mingyu pada tengkuk belakang dan sesekali mengecup permukaan kulitnya.
"Melakukan apa?" Tanya nya dengan kepala sedikit menoleh ke sisi kiri.
"Melaporkan ku"
Jantungnya berdetak begitu cepat, dengan rasa gugup yang yak terbantahkan. Jungkook berbalik secara perlahan, menghadap pria itu yang tak melepaskan pelukannya sampai sekarang.
"Kau membuat ku terlihat buruk, Jung"
Bibir itu begitu kelu untuk memberikan jawaban yang pantas. Hanya ada rasa takut dan kebingungan pada diri karena entah mengapa setiap kata yang terlontar dari Mingyu seolah membuat dirinya yang bersalah selama ini.
"T-tapi kau menyiksaku gyu"
"Kau menganggap itu sebuah siksaan disaat aku menganggap nya sebuah pendisiplinan. Bukan kah itu terdengar sangat kejam Jungkook?"
Jungkook tidak tau. Otak nya gagal mencerna. Ia menunduk kembali tak berani bersitatap saat merasakan sentuhan lembut pada sisi wajahnya.
"Aku hanya mencoba mendisiplinkan istri ku yang sangat nakal akhir-akhir ini. Tidak kah kau merasa sering membangkang pada suami mu, Jung?"
"A-akuㅡ"
"Aku berjanji akan memperbaiki diri, dan Maaf jika segala yang ku lakukan membuat mu tertekan"
Seolah terdapat sebuah kesungguhan dalam barisan kalimat itu. Jungkook memberanikan diri sekali lagi untuk mendongak dan menyentuh sisi kiri wajah sang suami.
Entahlah Mingyu yang begitu lihai dalam mendoktrin pikiran seseorang atau kah Jungkook yang gampang termakan oleh sebuah bualan?
Tidak kah kalian berpikir bahwa Jungkook memang tergolong labil? Begitu mudah percaya pada seseorang yang berusaha terlihat baik di hadapan nya dan begitu cepat melupakan rasa sakit dari kesalahan yang telah di lakukan oleh mereka, siapapun orang yang telah menyakiti nya.
"G-gyu tidak. Jangan meminta maaf"
Apakah bisa disebut sebuah Pembodohan diri jika dirinya lah yang merasa kan rasa bersalah itu sekarang?
"Kau tau aku sangat mencintaimu kan Jung? Begitu pula dengan mu, kau juga sangat mencintai ku, benar?"
Kepala itu mengangguk begitu cepat seolah terdapat sebuah kontrol pada otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To My Youth || Taekook
FanfictionWajah yang kurindukan itu menghilang seperti lukisan yang tercipta dari air. Tangan hangat dan perasaan itu, sorot mata yang membuatku terserap tenggelam meresap ke dalamnya. Seseorang yang membuat ku jatuh cinta. Aku merindukan nya. ©pythagoras_ss...