Chapter 19

336 66 11
                                    

___________________

Rasa gugup tak terbantahkan setelah ia kembali memijakkan kaki pada sebuah rumah kecil yang selalu menjadi tujuan akhir nya selama 7 tahun ini.

Helaan nafas dengan peng-yakinan diri terlaksana sebelum pintu dengan cat abu itu terbuka dan tertutup setelah nya.

Kim Mingyu berada disana, duduk dan bersandar pada sofa yang sedikit usang.

Memandanginya dengan tatapan yang sulit di artikan, kedipan mata yang nampak tenang layaknya sebuah air yang begitu menghanyutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Memandanginya dengan tatapan yang sulit di artikan, kedipan mata yang nampak tenang layaknya sebuah air yang begitu menghanyutkan.

Ia akan menuntaskan nya, menanyakan segala hal yang membuat nya begitu bingung hingga terus membuat nya kepikiran dalam dua hari terakhir.

"Kau lama sekali, aku kelaparan"

Mendengar itu membuat Jungkook sedikit menaikkan kedua alisnya terkejut lantaran pria itu sedikit merengek pada nya.

"Aku menunggu mu datang, dan kau tidak datang-datang"

"M-maaf, restoran cukup ramai danㅡ"

Jungkook menahan nafas nya tatkala pria itu berdiri dan menghampiri nya. Tanpa sadar jemari-jemari lentiknya mengepal seolah menyalurkan rasa takut yang sering timbul akhir-akhir ini. Netra bambi nya bergerak gusar dengan langkah kecil yang mundur secara perlahan.

"Tak apa, tak perlu meminta maaf"

Bahkan pria itu tersenyum padanya.
Lagi-lagi ia dibuat bingung oleh Mingyu dengan perubahan sikap nya yang tiba-tiba.

"G-gyu akuㅡ"

"Jangan takut, aku tidak akan marah"

Mata bambi nya mengerjap terkesiap saat ia mendapat usakan lembut pada tengkuknya.
Ia memberanikan diri menatap pria itu, mendongak ragu namun pasti. Harusnya pria itu tidak berbahaya saat ini. Harusnya.

"Gyu?"

"Hm?"

Mendengar jawaban itu membuat Jungkook menggeleng dan tersenyum kecil,

"Kau harus mengisi perutmu. Tunggulah disana, Aku tak akan lama"
Disertai usapan lembut pada lengan kekar Mingyu yang kini memeluk pinggangnya.







"Aku tak akan lama" Ucapnya pada seseorang disebrang sana yang menelpon nya beberapa menit lalu.

Park Jimin, Pria itu mengatakan jika ia telah membahas mengenai Visum dan beberapa hal lain nya kepada Jungkook.

Dan soal Jungkook yang merajuk akan kepergian nya yang tiba-tiba, Taehyung memang sudah memprediksi nya.

Pikirnya, Jungkook bukan lah merajuk. Hanya saja si manis itu begitu khawatir akan dirinya yang mengemudi seorang diri.

To My Youth || TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang