Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_________________
"Kenapa terus menunduk seperti itu, Jungkook? Apakah kau merasa tidak nyaman?"
Jimin bertanya lantaran melihat Jungkook yang nampak terus menundukkan kepala setelah mereka duduk berhadapan disalah satu meja restoran mewah bernuansa eropa klasik itu.
Bahkan jemari itu bertaut di bawah meja lantaran rasa gugup yang mendera karena lagi-lagi, dirinya merasa begitu rendah.
"M-maafkan aku tuan. Aku hanya yang tidak menyangka anda akan membawaku ketempat seperti ini"
"Benar tidak nyaman ya?" Dan Jungkook mengangguk begitu ragu.
"Karena ku atauㅡ"
Mendengar itu membuat Jungkook dengan spontan menegakkan kepalanya dan menggeleng.
Kenapa selalu seperti ini?
Apakah ini keahlian nya selalu membuat orang lain tidak nyaman?
"Aku hanya merasa tidak cocok dengan tempat ini, maafkan aku"
"Kau yakin bukan karena ku?" Dan Jimin mengangguk paham kala mendapatkan gelengan dengan tatapan teduh itu lagi-lagi.
"Haruskah kita mencari tempat lain?"
"Jangan tuan. Maaf, aku hanya perlu membiasakan diri"
"Baiklah, jika itu mau mu. Ehm, Sebelum nya izinkan aku memperkenalkan diri dulu. Seperti yang kau lihat, aku adalah teman Taehyung. Park Jimin, itu nama ku"
Jungkook nampak membulatkan matanya sedikit terkejut, bahkan bibir tipis itu sedikit terbuka. Terlihat begitu menggemaskan hingga membuat Jimin tersenyum tipis.
Park Jimin? Jungkook mengingat nya.
"Jadi jangan merasa sungkan, karena aku sebaya dengan Taehyung. Dan, kumohonㅡ Jangan panggil aku tuan"
"B-baiklah"
Dan saat bagaimana senyuman itu mulai merekah, membuat Jimin ikut menyunggingkan senyumnya.
Pikirnya Jungkook akan tetap sama seperti beberapa tahun lalu. Seorang pemuda yang selalu menunjukkan senyuman pedih dan sebuah tatapan sendu. Namun ternyata ia telah melihat perubahan dari sosok manis di hadapannya saat ini.
"Senang melihat mu seperti ini Jungkook. Kau telah banyak berubah"
"Hm?"
Jungkook sedikit mengangkat kedua alisnya dengn senyuman kecil di kedua sudut bibir. Sedikit memiringkan kepala hingga membuat surai panjang nya bergerak jatuh mengikuti kemiringan nya. Sebuah kebingungan yang nampak sangat menggemaskan.
"Kau ingin makan apa?"
"Terserah Jimin hyung saja"
Jimin mengangguk kecil lantas mengangkat tangan kanan nya setelah melakukan kontak mata dengan salah satu waiters disana.
