BAB INI PANJANG MOHON UNTUK VOTE DAN KOMEN PER PARAGRAF.
JANGAN LUPA VOTE+ KOMEN.
"Aku gak sengaja tabr~~" Belum sempat menyelesaikan ucapan nya, gara malah mengerem dadakan mobil itu, membuat zira terhuyung kedepan.
"Berani lo ngejawab gue" Balas gara lagi, memukul stir mobilnya dengan kencang.
Ia menatap tajam ke zira, lalu mencengkram kuat dagu zira dengan kuku nya yg panjang itu, sampai- sampai berdarah.
"Gara, please dengerin aku dulu" Ucap zira yg terisak-isak dalam tangisnya.
"Dengerin cerita lo jalan sama brengsek itu" Ucap gara, semakin mencengkram kuat dagu zira.
"Asssc~~ , gak gitu gara"ia berusaha untuk berbicara walau sudah Dicengkram kuat oleh gara, ia memegang tangan gara agar melepaskan cengkraman nya.
"Lepas dulu" Ucap zira lembut.
Gara yang tak tega melepaskan cengkraman itu, lalu kembali memukul kuat stir mobil itu.
Zira bener-bener gemetar ketakutan.
"LO NGERTI BAHASA MANUSIA KAN?" tekan gara dengan murkanya.
"Gara dengerin aku dulu, plis" Ucap zira memohon kepada gara.
"Oke, tapi sekali lagi gue liat lo jalan sama cowok laen~~"kata gara melayangkan ucapan nya.
" LO BAKALAN TAU AKIBATNYA "ucap gara penuh penekanan, seraya menatap tajam ke arah zira.
***
Berbeda lagi dengan teman-teman zira dan gara mereka sedang berkumpul bersama, biasalah dikantin dipaling pojok kanan, itu adalah tempat nongkrong favorit mereka.
"Zira mana, kok gue gak liat dia dari tadi" Ucap ara.
"Lah iya kok gue gak sadar ya, kalau zira gak ada?" Tanya risa lagi.
"Maka-nya jangan kebanyakan mikirin gue"canda Langit yang mulai tertawa.
Risa yg mendengar perkataan Langit kembali menjawab dengan mata yang sinis nya itu"buang-buang waktu mikirin monyet kayak lo."
"Mending gue mikirin resepsi pernikahan gue sama byeonwooseok nanti" Sambungnya sambil tersenyum kegirangan.
"Kira-kira zira kenapa ya gak sekolah?" Tanya ara sambil menatap satu persatu temannya itu, berharap ada yang mengetahuinya.
"Tadi zira udah sekolah terus di bawa pergi sama gara" Ucap Langit menatap sekilas ara.
Ara binggung dengan jawaban langit,ia pun kembali membuka suara "Gimana maksudnya?" Tanya ara.
Langit pun menceritakan kejadian yg mereka tonton tadi pagi, sungguh daebak.
Drama yang luar biasa menurut langit, aksa dan bara.
"Dan, judul drama nya pada tau gak?" Tanya Aksa, menaikan alisnya beberapa kali.
"Drama KECEMBURUAN PANAS SANG KEKASIH" Sahut Bara mempersembahkan sebuah judul.
"Anjay, bagus nih"ucap Langit lagi.
Mereka pun kembali terdiam dengan kesibukan mereka sendiri.
Bell pun berbunyi 2 kali, pertanda masuk kelas.
Mereka pun bangun dari duduknya,berjalan masuk ke kelas dengan berkelompok.
" Jadi gimana kita mau nerbitin karya kita"ucap Langit menatap teman-nya satu persatu.
"Karya apa ege?" Tanya Aksa.
"Kita akan menerbitkan karya sebuah drama berjudul KECEMBURUAN PANAS SANG KEKASIH"ucap Langit dengan suara lebaynya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA
Tienerfictie[Sebelum baca wajib follow] KOMEN DAN VOTE, KARENA KOMEN+ VOTE KALIAN SEMANGAT KU