Setelah keluar dari ruangan bawah tanah itu, gara membawa zira ke kolam renang.
"Kamu tunggu disini,gw ganti baju" Ucap gara, dibalas anggukan oleh zira, lalu zira duduk dikursi dekat kolam itu, sambil menunggu gara ia memainkan handphone.
"Nona, mari ikut saya" Ucap maid yg ada dirumah gara.
Zira yg kebingungan langsung mengangguk. Ia pikir gara menyuruh nya untuk masuk kedalam."Kok ke kamar mandi" Ucap zira penasaran.
"Ini baju ganti nya nona, tuan menyuruh saya menberikan ini kedapa nona" Ucap maid itu, memberikan baju kepada zira.
"Udah gak usah,baju sekolah aja,ini terakhir pakek, jadi gakpapa kalau kotor" Ucap zira tersenyum sambil mengembalikan baju itu.
"Ini perintah tuan nona, mohon diturutin, jika ada apa-apa panggil saya" Ucap maid itu pergi meninggalkan zira sendiri ditoilet tamu itu.
Zira sudah kelihatan rapi,setelah menganti baju sekolah nya, ia jadi kepikiran bagas, bagaimana nasib bagas nanti, pikirnya.
"Udah ganti baju? "Tanya gara menghampiri ku yg baru keluar dari kamar mandi itu.
"Udah, sekarang antar aku pulang"Ucap zira mengikuti gara yg berjalan menuju ruang keluarga.
" Aku mau ajak kamu jalan-jalan"sahut gara membalikkan badan menatap zira
"Mama aku pasti cariin aku" Kata zira alasan.
"Gw udah minta izin" Sahut gara ketus, sambil menatap mata zira.
Zira pasrah gara selalu berpikir panjang.
Gara membawa zira ke cafe yg agak dekat dengan rumah zira, mereka duduk ditempat yg gak rame, kalau duduk ditempat rame pasti berisik pikir gara.
Gara mengangkat tangan nya, seolah-olah memanggil waiter dicafe itu.
"Mau pesan apa mas" Ucap mbak waiter itu menatap gara sambil tersenyum, zira yang melihat itu menatap sinis kepada waiter itu, Bisa-bisa nya merayu cowok orang didepan cewek nya sendiri, pikir zira.
"Minum americano, sama chicken rice"sahut gara.
"Lo mau pesan apa?" Tanya gara menatap lekit mata zira.
"Terserah" Sahut zira ketus, sambil menatap sinis kepada waiter itu.
"Gak ada makanan terserah disini, jawab yang bener"sahut gara geram dengan jawaban zira itu.
"Ya apa aja boleh" Sambung zira lagi.
"Sama'in aja mbak" Ujar gara tersenyum, lalu diangguk oleh waiter itu.
Setelah kepergian waiter itu tidak ada satu pun yang buka suara, gara yang heran dengan tingkah zira, ia memilih membuka suara lebih dulu.
"Lo kenapa?" Tanya gara penuh tanya.
"Sama'in aja mbwakk" Ejek zira menatap lurus.
"Hah" Gara heran dengan cewek yg duduk didepannya itu.
"Sama'in aja mbwak" Ejek zira lagi sambil tersenyum sama seperti yg gara lakukan kepada waiter tadi itu.
Gara yang sudah sadar dengan tingkah zira tersenyum tipis, lalu menanya.
"Lo cemburu" Tanya gara lembut.
"Ya, iyalah" Sahut zira sewot,langsung membungkam mulut nya sendiri, bisa-bisa ia terus terang seperti itu, pikirnya.
"Hah, apa coba ulang gw gak denger, suara lo kecil"ucap gara mendekatkan telinganya ke arah zira.
"Ngapain gw cemburuin lo, kayak lo siapa gw aja" Sahut zira polos, untung gara gak denger, batin zira lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA
Ficção Adolescente[Sebelum baca wajib follow] KOMEN DAN VOTE, KARENA KOMEN+ VOTE KALIAN SEMANGAT KU