Keesokan harinya Zira sudah keluar dari kamarnya, ia masih mendiamkan kedua orang tua nya, karena ia pikir orang tuanya tega membohongi dirinya.
"Zira...sayang, mau sekolah ya?"ucap mama yara dengan nada lembut.
Zira tak menjawab bahkan tak menoleh sedikitpun, ia terus berjalan melewati kedua orang tua nya itu.
Ia memilih berangkat sekolah naik ojek dari pada menunggu papa nya yang belum selesai makan itu.
Badannya terlihat sangat terekspos baju yang ia pakai sedikit ketat,Zira terpaksa memakai baju itu karena tidak punya baju lain, baju yang baru ia beli ada dirumah Gara.
Sesampainya disekolah Zira cukup malu, karena siswa-siswi memperhatikan nya mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut.
Ada lelaki yang melihatnya dengan mata cabul, ada beberapa lelaki yang mengoda nya,juga membicarakan tubuh Zira yang amat seksi itu.
"Zira, penampilan lo?" Tanya Tamara juga melihat nya dari ujung kaki sampai ujung rambut.
Zira menatap Tamara, lalu beralih melihat tubuhnya sendiri "terlalu ketat ya" Bukan menjawab Zira malah bertanya balik.
Tamara pun menghembus nafas"iya, berat badan lo naik lagi ya,beberapa hari lalu kan lo beli baju baru tuh"ucap Tamara dengan mata yang terus menatap penampilan mencolok kan itu.
"Baju gue tinggal dirumah Gara, semalam gue kabur" Ucap Zira dengan sedikit berbisik-bisik agar tidak di dengar oleh orang lain, hanya saja Ara dan Kasa yang tau Zira tinggal bersama Gara.
Tanpa sadar tiba-tiba Gara sudah berada tepat dibelakang Zira.
"Gue mau bicara berdua sama Zira" Ucap nya tegas kepada Ara, Tamara pun mengerti lalu menggangguk patuh dan meninggalkan mereka berdua.
Gara berjalan kedepan Zira dan berhadapan dengan mata hazel itu.
Tangan Gara bergerak menurunkan rok Zira yang sangat pendek itu.
"Gara lo mau ngapain?" Tanya Zira panik dengan perlakuan Gara.
"Turunin rok lo, gue gak rela M.I.L.I.K gue diumbar-umbar" Ucap Gara menekankan kata MILIK itu dengan sangat hati-hati.
Zira melongo mencerna perkataan Zira,setelah mengerti Zira kembali berkata "gue bukan milik lo" Ucap Zira tak terima.
"Lo milik gue, bahkan semua yang ada di tubuh lo, itu milik gue" Ucap Gara tegas dan menunjuk tubuh Zira.
Plakk**
Zira terkejut tanpa sengaja melayangkan satu tamparan ke pipi kiri Gara.
Gara yang merasa panas di bagian pipinya memengang tak percaya bahwa Zira berani menamparnya.
Zira kembali terkejut saat Gara menatap tajam ke arah nya.
Gara mencengkram kuat pipi Zira menarik pipi Zira agar menatap nya "BERANI LO TAMPAR GUE?" Tanya Gara penuh penekanan.
Zira dengan cepat menggeleng kuat dan berkata "gak, tadi aku kaget aja" Ucap Zira memberi alasan.
"apa yang membuat lo kaget,hmm?" Tanya Gara menaikan satu alisnya.
"Perkataan lo tadi" Sahut Zira jujur sambil menunduk.
"Ada yang salah sama perkataan gue?"tanya nya lagi dengan tangan yang masih mencengkram kuat pipi Zira.
"You are mine, you want to run anywhere I know, and whoever you want to be with, you are still mine, understand?" Sambung Gara lagi lalu melepas cengkraman itu.
"Turunin rok lo"Ucap Gara menunjuk rok Zira.
Zira pun menurut patuh.
"Lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA
Teen Fiction[Sebelum baca wajib follow] KOMEN DAN VOTE, KARENA KOMEN+ VOTE KALIAN SEMANGAT KU