21.SAGARA [PEMILIHAN KELOMPOK]

190 6 1
                                    


Holla semua

SAGARA udah sampe daerah mana nih?

Yuk komen...

                              ***

Disepanjang perjalanan tidak ada satupun yang membuka suara. Zira sibuk dengan handphonenya sedangkan Gara  fokus menyetir.

Berbeda lagi dengan dua manusia bumi ini mereka tengah menikmati perjalanan dengan motor sambil ketawa dan bercanda-canda riang.

"Kenapa gak kenalin aku ke ortu kamu?" Ujar Kasa menatap Ara lewat kaca spion motor, Ara pun menatap balik Kasa.

"Ohh, nanti deh pas pulang aja" Balas Ara.

Ditengah tengah keriangan tiba-tiba Kasa berhenti

"Ngapain...kok berhenti?" Tanya Ara heran, padahal sekolah masih sangat jauh.

"Mogok" Ucap Kasa ketus.

"Yahh, kita dorong nih?" Ara mengeluh dengan ekspresi cemburut.

Ia pun turun dari motor itu, tak lama kasa kembali membuka suaranya.

"Kita dorong ke bengkel depan situ dulu" Ujar Kasa datar lalu dibalas anggukan oleh Ara.

"Naik" Ujar nya lagi.

"Kasa lo ngeprank gue, Pura-pura mogok?"sahut Ara tertawa berbuat-buat.

"Ngapain prank-prank begitu?mau kerjain gue...?biar gue keringetan gitu?" Sambung nya lagi sambil tertawa ngakak.

"Siapa juga ngeprank" Balas Kasa datar.

"Kurang kerjaan" Sambung nya ketus.

Seketika tawa'an Ara luntur begitu saja, setelah mendengar ucapan Kasa tadi, ia kira Kasa hanya berpura-pura.

"Cepet naik, panas kalau berdiri terus" Ucap Kasa membuyarkan lamunan Ara.

"Kita dorong aja berdua, biar cepet" Balas Ara tersenyum ke arah Kasa.

"Nanti keringetan" Kata Kasa terkekeh pelan.

Ara pun menurutinya dan menaiki motor itu dan didorong pelan oleh Kasa.

Setelah beberapa menit mendorong, Kasa sudah bercucuran keringat ditambah cuaca hari ini sangat panas, membuat Ara kasian kepada Kasa.

Ara pun membuka tas nya dan mengeluarkan buku, lalu ia mengipas-ngipasi Kasa dengan buku nya itu.

Kasa mengangkat satu alisnya bertanya.

"Biar gak keringetan" Ujar Ara terkekeh pelan.

                              ***

Disepanjang perjalanan tak ada satu pun yang membuka suara.Gara fokus menyetir sedangkan Zira merasa tidak ada yang mengajak bicara memilih memainkan hp nya.

Gara pun sadar sedari tadi tidak ada yang mengajaknya berbicara, ia berharap Zira mengajaknya berbicara lebih dulu, tapi nihil Zira bahkan tidak mencoba untuk berbasa-basi sama sekali.

"Lu ikut camping?" Tanya Gara melawan rasa gengsi nya itu.

Zira pun menoleh merasa ditanya "ikut lah,gak mungkin aku gak ikut, itu kan camping penilaian terakhir" Ucap Zira menjelaskan, Gara pun mengganguk-anggukan kepalanya.

Mereka pun kembali terdiam,Zira pun mulai bosan memainkan handphone nya, lalu ia memilih mematikan handphone dan melihat-lihat keluar jendela.

"Berhenti" Ucap Zira dengan nada berteriak.

Srekkk....

Gara reflek ngerem mendadak karena teriakan Zira.

"Aduh, Gara kenapa ngerem mendadak" Tegas Zira dengan memenggang kening nya yang terasa sakit itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang