21

500 60 6
                                    

Perubahan?
.
.
.
.
.



























Edward, tangan kanan Mile, bergidik ngeri mematap tuan mudanya yang muncul dengan seluruh darah di bajunya. Langkahnya tegas dan angkuh. Menatap sekitarnya dengan buas. Raut wajah keras menjadi sebuah ciri khasnya tersendiri. Dirinya terkadang merasa begitu kecil dan takut saat bersebelahan. Bahkan dengan tuan Mile saja dirinya tidak seperti ini.


"Kenapa kau terpaku begitu?"

"Maafkan saya bos muda. Apakah agenda hari ini sampai disini dan dilanjutkan besok?" Dirinya bertanya perlahan. Mengingat waktu sudah menunjukkan pukul dua pagi dan juga pakaian tuannya yang tak memungkinkan.

"Seharusnya bisa lebih cepat. Tapi kali ini aku begitu emosi padanya. Penghianatan tidak patut diberikan kesempatan kedua. Apalagi hanya dengan beralaskan materi semata. Kau harus lebih waspada!"

"Saya mengerti. Mari kita kembali."


Feral berjalan mendahului memasuki mobil bagian penumpang diikuti Edward dan yang lainnya dibelakangnya. "Aku akan ganti baju disini. Kau bakar bajuku nanti."


"Baik tuan."

Edward menatap pada kaca, melihat tuannya melepas semua pakaiannya lalu membersihkan wajah dan tubuhnya dengan tisu basah. Ini sebuah hal langka yang dilakukan. Feral adalah orang yang cukup acuh. Dirinya akan kembali ke rumah dan membersihkan dirinya disana. Namun kali ini seperti diluar dugaannya.


"Kenapa kau menatap seperti itu?" Nada rendah dan bertanya tiba-tiba terdengar membuat Edward sedikit terkesiap.


"Maafkan saya, saya penasaran dengan apa yang tuan lakukan."


"Kau tak lupa kan sekarang aku tinggal dengan siapa? Bisa takut dia kalau lihat hal tadi. Setidaknya sedikit layak kali ini."

Edwad hanya mengangguk dan kembali fokus ke depan. Dirinya melirik sopirnya yang juga ikut bungkam dengan mata terkejut. Hal ajaib yang sejak dulu ingin dia lihat terjadi. Tak pernah menyangka tuannya yang beringas mampu bersikap dan berpikir lembut pada seseorang. Senyuman tulus tersemat apik. Mengikuti tuan Mile sejak remaja membuat Edward adalah salah satu orang yang menyayangi keluarga itu lebih dari apapun. Dan sekarang ada satu orang lagi yang mampu menjinakkan kumpulan Hyena dan memberikan sedikit cahaya pada ruangan gelap yang selama ini mereka tinggali.











***




Giri bergeliat dalam tidurnya saat merasakan kecupan-kecupan kecil pada area leher, bahu dan tengkuknya. Ia dengan perlahan membuka mata lalu merasakan rengkuhan hangat pada pinggangnya. "Tuanku?"

Hmmm

Pelukannya semakin mengerat. Dirinya melenguh tertahan merasakan kecupannya berubah menjadi jilatan dan juga gigitan kecil.


"Tuan baru kembali?"

Feral melepaskan cumbuannya. Membalik pelan tubuh Giri agar berhadapan dengannya lalu kembali ia rengkuh hangat. "Mungkin satu jam yang lalu. Aku sudah mandi dan harum."

SANG DOMINAN // FOURTHGEMINI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang