Bittersweet 2 - Yang ketiga

964 59 4
                                    

Perjodohan lagi?
Balas dendam lagi?
Tenang-tenang-tenang, meski aku udah pernah nulis cerita dengan tema serupa, tapi cerita ini tuh bakalan beda dari cerita aku lainnya. Yuk gasss, ramaikan kalau mau update nya cepet...

Karena pesawat yang Alesha tumpangi itu delay, dengan sangat terpaksa Elgard menunggu di bandara selama hampir 1 jam lamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena pesawat yang Alesha tumpangi itu delay, dengan sangat terpaksa Elgard menunggu di bandara selama hampir 1 jam lamanya. Tapi bukan Elgard namanya, meski dalam keadaan menunggu seperti itu pun, ia tetap menyempatkan diri dengan menyibukkan diri dengan urusan pekerjaan dari layar ponselnya. Bukannya ia gila kerja, hanya saja tidak ada hal yang lebih baik yang bisa ia lakukan selain pekerjaan.

Elgard membuka kacamata hitam yang sedari tadi dipakainya kala pandangan matanya menangkap satu sosok yang sedari tadi ditunggunya.

Setelah di rasa beberapa awak media yang tadi terlihat mewawancarai Alesha dan rekan-rekan satu team Alesha itu sudah bubar, Elgar berjalan menghampiri Alesha yang celingukan mencari sesuatu dan belum menyadari eksistensinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah di rasa beberapa awak media yang tadi terlihat mewawancarai Alesha dan rekan-rekan satu team Alesha itu sudah bubar, Elgar berjalan menghampiri Alesha yang celingukan mencari sesuatu dan belum menyadari eksistensinya.

"Hmm."

Alesha tersenyum lebar kala melihat Elgard berdiri tepat dihadapannya. Terlihat dingin, tanpa senyuman dan tanpa ekspresi, seperti biasa.

"El." Alesha berhamburan memeluk Elgard, "Maaf ya buat kamu nunggu lama."

Elgard berdehem kemudian mengurai pelukannya dengan Alesha.

"Aku nggak mau jadi pusat perhatian."

Alesha tak peduli. "Aku kangen banget sama kamu, El."

Dan seperti biasa, tak pernah ada balasan atas pernyataan Alesha. Tapi Alesha memaklumi itu karena Elgard pernah bilang kalau Elgard butuh waktu.

"Padahal aku pengen banget ngenalin kamu ke media sebagai pacar baru aku tapi kamunya—"

"Tolong hargai privasiku," sela Elgard datar, "Kita udah pernah membahas ini dan aku rasa kamu cukup pintar untuk mengerti tanpa perlu aku jelaskan lagi."

Seraya tersenyum, Alesha mengangguk mengerti.

"Aku lapar. Kamu keberatan temani aku makan?"

Jelas saja Alesha langsung menggelengkan kepalanya, "Nggak keberatan sama sekali." Justru Ini lah yang ia tunggu-tunggu. Pergi berduaan bersama Elgard.

BITTERSWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang