🌟🌟🌟
Usahakan lah mereka yang mengusahakan kita, jangan mengusahakan orang yang suka menyia-nyiakan kesempatan yang pernah kita berikan.
- Alvaro Mahendra.
🌟🌟🌟
Pagi hari ini tubuh mahen terasa sakit dan nyeri di bagian tubuhnya, Ini semua akibat luka cambukan yang di berikan oleh papanya.
"Argh, Kenapa sakit banget sialan, Kalau kaya gini gimana gue mau sekolah."
Ia pun berusaha bangun, untuk menuju kamar mandi, Ia mencoba untuk membersihkan diri, Dan membersihkan sisa darah yang menempel pada tubuhnya.
20 menit berlalu, Mahen pun sudah selesai membersihkan diri, Dia pun memakai setelan sekolah dengan rapih dan penampilan nya hari ini cukup baik walaupun banyak luka di sekujur tubuh nya.
Tok! Tok! Tok!
"Kak mahen, Ini arsya."
mahen pun menoleh ke arah pintu, seperti nya ada seseorang yang ingin bertemu dengan nya "Bentar."
ceklek.
"Kenapa arsya? Ada yang sakit, hm?"
Belum sempat menjawab, Arsya pun memeluk mahen "Arsya udah sembuh, Makasih ya kak mahen, Arsya sayang kak mahen."
"Argh."
Sontak arsya pun melepas pelukannya dengan spontan "K-kak mahen kenapa? Kok kaya kesakitan gitu? Arsya peluknya terlalu erat yaa?"
Mahen pun tersenyum melihat adiknya begitu perhatian padanya, Ia pun mengelus puncak kepala arsya dengan lembut "Kak mahen gapapa arsya, Cuman luka sedikit, Nanti juga sembuh, Ayo peluk kak mahen lagi."
Dengan ragu-ragu arsya memeluk kembali tubuh mahen, Mahen menahan rasa sakit itu, Dengan menetralkan rasa sakit yang ia rasakan.
"Arsya udah sarapan belum?"
"Belum, Arsya mau sarapan bareng sama kak mahen, Boleh kan kak?"
"Hm, Boleh dong, Yauda ayo kita turun."
Mereka berdua pun menuruni tangga bersamaan, Sesampai nya di meja makan, Ternyata sudah ada banyak makanan mewah tersedia di meja makan "Eh pagi arsya, Sini nak kita makan makanan kesukaan kamu, Mama masak udang lho, Sini sayang."
"Pagi mama, Tumben papa belum ada di meja makan? Papa kemana mah?"
"Papa ada meeting mendadak sayang, Jadi belum sempat pamit sama arsya, Gapapa kan sayang?"
"Gapapa mah, Arsya ngerti kok mah." Ia pun tersenyum, Banyak sekali kejadian manis antara ibu dan anak bungsunya itu, Mahen hanya terdiam melihat interaksi keduanya.
"Pagi mah, Pagi dek." Sapa seseorang dari sebrang sana, Ia adalah andra yang baru saja keluar kamar, Seperti nya ia akan segera berangkat kuliah hari ini.
"Pagi sayang nya mama."
"Pagi abang, Abang mau kuliah ya? Keliatan nya abang semangat banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvaro Mahendra
Short StoryAlvaro mahendra. Seorang pria dingin yang menahan rasa sakitnya sendirian, selama bertahun-tahun mahen hanya terdiam ketika diperlakukan buruk oleh semua orang termasuk kedua orang tua nya. Mahen selalu di jauhi oleh siapapun yang mendekati nya kare...