🌟🌟🌟
Setelah kejadian dimana mahen menangis meja makan, Kini mahen pun di ajak berbicara oleh kenzo, Kenzo merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh mahen.
"Jawab pertanyaan papa, Mahen nyembunyiin sesuatu dari papa? Coba bilang sama papa, Mahen kenapa tiba-tiba menangis seperti ini, Hm?"
"Mahen ga nyembunyiin apa-apa kok pah, Mahen cuman kangen aja sama masakan mama di rumah."
"Mahen jujur sama papa, Kamu nyembunyiin sesuatu dari papa?"
Helaan nafas itu mulai terdengar, Kini mahen tak bisa apa-apa selain menceritakan nya pada kenzo hari ini.
"Tapi, Papa janji ya jangan kasih tau siapapun, Mahen cuman mau papa aja yang tau."
"Papa pasti bakalan jaga rahasia kamu, Sekarang ceritain apa yang buat kamu menangis seperti ini?"
"Sebenernya mahen itu iri sama arvin, Mahen pengen banget rasanya punya keluarga yang bahagia kaya arvin, Diberikan kasih sayang yang tulus, Diberikan perhatian sama mama papa, Awal mahen kesini mahen ngerasa bahagia banget karena bisa ketemu papa sama mama, Tapi disisi lain mahen juga cemburu sama arvin yang mempunyai segalanya, Selalu mendapatkan apresiasi dari mama papa, Sedangkan mahen engga, Mama sama papa mahen selama ini terlalu cuek sama mahen, Mereka selalu mentingin arsya sama bang andra daripada mahen, Mereka lebih sayang sama arsya dan juga bang andra, Karena mereka bisa bikin mama papa bangga, Mereka anak yang berprestasi disekolah, Sedangkan mahen ga pernah dapet apa-apa, Mahen selalu sendirian, Setiap ada penghargaan atau pembagian rapot, Mama sama papa ga pernah dateng buat ambil rapot mahen, Mahen selalu ambil rapot sendirian, Mahen nyembunyiin banyak piala penghargaan, Itu semua hasil kerja keras mahen, Tapi ga ada yang mama sama papa banggain selama ini, Mahen juga selalu terlupakan, Dan mahen selalu mengira kalau tante aira itu adalah mama, Harusnya yang memperlakukan aku layaknya seorang anak itu mama, Tapi kenapa tante aira yang selalu peduli sama mahen, Begitu juga om kenzo yang selalu berbagi kebahagiaan secara adil sama anak-anak nya termasuk mahen, Semua peran mama papa mahen itu mahen dapetin disini, Tante aira dan juga om kenzo adalah orang yang mendapatkan peran mama papa di hati mahen." Begitu pahit ungkapan yang diberikan oleh mahen dihadapan kenzo, Ternyata mahen mempunyai luka yang begitu dalam mengenai lingkungan keluarga nya yang kurang baik.
Kenzo pun memeluk mahen dengan erat menyalurkan beberapa pelukan dan juga kasih sayang, Pelukan itu terasa sangat hangat dan juga nyaman.
"Jadi mahen nyembunyiin ini semua, Mahen ga perlu cemburu sama arvin, Mama sama papa pasti bakalan kasih yang terbaik buat anak-anak papa, Papa ngerti gimana rasanya jadi mahen, Inget sekarang mahen ada papa sama mama, Kalau mahen sendirian ayo telepon papa sama mama, Biar papa sama mama temenin ya? Tahun ini kamu ujian kan? Soal bagi rapot biar papa sama mama yang bakalan dampingin mahen buat ambil rapot oke? Sekarang ayo kita makan, Mahen harus makan yang banyak ya?" Kenzo merasakan rasa sedih ketika melihat mahen tak pernah diberikan keadilan oleh kedua orang tua nya.
Mahen pun melepas pelukannya, Ia pun tersenyum, Kini ia tak menahan lukanya sendirian lagi, Setidaknya ada orang yang mau mendengarkan cerita nya dengan baik.
"Makasih karena papa udah mau dengerin cerita mahen, Papa beneran mau dampingin mahen ambil rapot nanti?"
Kenzo pun tersenyum melihat mahen tersenyum seperti ini, Ia pun mengelus puncak kepala mahen dengan lembut "Papa janji, Kalau papa gaada jadwal penerbangan, Papa bakalan dampingin mahen buat ambil rapot, Sekarang kita makan dulu ya? Kalau mahen butuh teman cerita mahen bisa cerita sama papa, Oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvaro Mahendra
Short StoryAlvaro mahendra. Seorang pria dingin yang menahan rasa sakitnya sendirian, selama bertahun-tahun mahen hanya terdiam ketika diperlakukan buruk oleh semua orang termasuk kedua orang tua nya. Mahen selalu di jauhi oleh siapapun yang mendekati nya kare...