🌟🌟🌟
hidup itu bagaikan komedi yang berputar, kadang berada di atas, kadang juga berada di bawah, sama seperti kehidupan manusia, kadang ia berada di atas dengan segala ekonomi yang cukup, kadang ia pun berada di bawah dengan segala kekurangan yang ada, tapi ini bukan soal komedi.
- Alvaro Mahendra.
🌟🌟🌟
Karena Kondisi mahen sudah membaik, Mereka pun kembali ke kelas setelah bel masuk kelas berbunyi beberapa menit yang lalu.
"Mahen, Kamu beneran udah gapapa? Badan kamu masih panas mahen."
"Hm, Gue udah gapapa mel, Panas sedikit doang kok nanti juga gue sembuh."
"Balik lagi yaa?"
"Ga, Gue gamau mel."
Caramella pun kesal, melihat tingkah laku mahen yang seolah-olah kuat, Padahal sudah terlihat dari wajahnya lumayan pucat, Serta suhu tubuhnya yang naik. Caramella pun menarik tangan mahen, untuk balik lagi menuju ruang uks, Namun di tahan oleh mahen.
"Mahen, Ayoo ke uks lagi, Kamu masih belum benar-benar sembuh mahen."
"Gue gamau caramella, Jangan paksa gue buat kesana."
"Tapi mahen kamu--"
"Diem atau gue marah sama lo."
"Tapi mahen--"
"Jangan bantah gue bisa!"
Caramella pun akhirnya terdiam, Dan hampir menangis, Bagaimana tidak? Ia di bentak oleh mahen? Apa mungkin ia juga salah karena memaksa mahen untuk kembali ke ruang uks? Tapi ini demi kebaikan nya.
Melihat caramella yang terdiam, Membuat mahen merasa bersalah karena telah membentak nya tanpa sengaja, Mahen pun memeluk tubuh caramella "Maaf, Maafin gue mel, Gue kelepasan harusnya gue ga bentak lo tadi."
Caramella yang kaget karena tiba-tiba mahen memeluk nya pun lantas membalas pelukan mahen "Kamu ga salah, Harusnya aku yang minta maaf sama kamu, Karena aku maksa kamu buat balik lagi ke ruang uks."
"Hm, Gapapa gue tau lo khawatir sama gue, Sekarang kita balik ke kelas ya?"
"Emm, Iyaa tapi--"
"Tapi kenapa, hm?"
"Lepas dulu pelukannya." Setelah mengatakan itu, Mahen pun melepas pelukannya.
"Kenapa gue ngerasa nyaman ya? Apa jangan-jangan gue suka sama amel ya?" Gumamnya dalam hati, Ia merasa nyaman ketika berpelukan dengan amel, Merasa lebih tenang dan lebih baik.
"Mahen kenapa selalu deg'an ya kalau meluk aku, Pelukannya juga tulus banget, hehe." Gumamnya dalam hati.
🌟🌟🌟
Mereka pun sudah kembali melakukan aktivitas seperti biasa, Belajar dan mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru, Namun caramella mengingat bahwa ada tugas kelompok yang akan di kumpulkan minggu depan.
"Emm, Mahen aku mau tanya boleh?"
"Hm, Mau tanya apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvaro Mahendra
ContoAlvaro mahendra. Seorang pria dingin yang menahan rasa sakitnya sendirian, selama bertahun-tahun mahen hanya terdiam ketika diperlakukan buruk oleh semua orang termasuk kedua orang tua nya. Mahen selalu di jauhi oleh siapapun yang mendekati nya kare...