"dek bangun lu ga sekolah apa bjir." suruh Jun membangunkan Aivy yang mana mereka berdua sama sama susah dalam bangun pagi apalagi di bangunkan. Tidak heran kakak beradik itu suka begadang dan melakukan aktivitas masing masing. Sebenernya mereka tidak bisa tidur tanpa obat. namun ntah mengapa malam tadi mereka berdua kompak untuk tidak tidur sampai subuh.
Aivy baru tertidur setelah ia mendengar suara Jay di telpon yang baru 20 menit di matikan. Jay berhasil untuk kesekian kalinya menjadi obat penenang untuk Aivy. Ntah mengapa mood Aivy sedang tidak bagus mengingat Jun menyebut nama Evan.
"DEK BANGUN LU DUGONG!" teriakan Jun membuat tidur Aivy terganggu dan lebih terganggu lagi karna Juni menarik habis selimut yang di pakai.
Namun tidak begitu risau karna Aivy melanjutkan tidurnya.
"Serahlu monyet lu telat jangan salahin gue kaya kemarin." Juni beranjak dari kamar dan Aivy langsung terduduk melihat jam. sebenernya masih lama untuk kesekolah masih ada 30 menit untuk bersiap.
Dia mengusap mukanya gusar, ia lelah sekali dengan Kehidupan yang masih menjadi tanda tanya besar baginya, ia teringat kata kata yang di ucapkan kakaknya perihal kedua orangtuanya yang masih antah berantah. Sebenernya jujur, Aivy juga tidak percaya jika ayahnya Meninggal begitu saja. Karna waktu di tempat ia terbangun ia sudah di rumah sakit dengan tidur yang lebih lama sekitar 3 hari, dan Jun hanya sehari karna keadaan nya tidak terlalu parah. Jun saja juga tidak tau kenapa dia bisa sampai disini.
Namun ada saudara jauh yang menanggung semua biaya rumah sakit mereka berdua, yang mereka sendiri tidak tau itu siapa. benar tanda tanya yang besar, dia hidup ini sebenarnya untuk apa kalau bukan untuk kakaknya seorang?
Dari pada melanjutkan tidur yang pasti Aivy tidak bisa tertidur ia bergegas bersiap siap mandi untuk kesekolah
🫦🫦🫦
"bang ini sarapannya gue pergi dulu." Aivy memakai sepatu sambil menenteng tas dan mengigit sepotong roti bersamaan yang membuat nya terlihat cool abiz🫦💨
Di pagi yang masih sedikit mendung dengan jalan yang masih basah, yang sepertinya hujan juga terus berlanjut ia memakan rotinya pelan, karna buatannya pasti sangat enak sehingga dia makan dengan hati hati.
Dia terus berjalan padahal sekolah nya lumayan jauh untuk sekedar berjalan kaki, dia bisa saja membawa motor kesayangan kakaknya, namun ntah mengapa moodnya tiba-tiba sangat bagus.
"halo, lu bisa tidur kan semalam?" tanya pria yang dapat Aivy kenal suaranya, Aivy tersenyum dan menatap pria di sampingnya. Pria itu mulai merangkul dengan sayang dan mencuri gigitan roti yang Aivy makan dari bibirnya.
*jadi aivy masi gigit roti tapi dia ikutan gigit juga
Aivy mengangguk tanda setuju dan mulai mengeluarkan bekal memberi makanan serupa yang di makan oleh nya.
"gausah gue punya lu aja." Lalu melahap habis roti yang Aivy makan yang menyisakan sedikit ujung roti.
ia akibat makan pagi yang di habiskan pria itu sudut bibir Aivy juga terkena bibir beliau.
"Jay, babilu kena nih!" kesal Aivy lalu mengusap bibirnya kasar, melihat itu jay hanya tersenyum lalu mengusap rambut Aivy yang berbau semangka.
iya pria itu Jay yang tadi bertelepon sampai subuh dengan Aivy.
Jangan di tanya lagi kenapa Aivy biasa dengan perlakuan Jay. Mereka sudah deal dengan memberi kenyamanan satu sama lain ya salah satunya dengan skinship yang begitu brutal. Awal cerita Aivy menyukai Jay, namun ia hanya diam, tau perasaan itu hanya sekedar kagum dan dia juga tidak ada niat untuk menjalin hubungan dengan pria. Ya cerita di balik lagi Jay sama sukanya dengan Aivy tapi rasa suka yang Jay punya di tahap ingin memiliki Aivy. Menjadikan Aivy rumahnya, tempat curhatnya, dan segalanya. Jay sempat hampir menyatakan perasaan tapi dia terlambat tau bahwa Aivy menyukai karna. Temennya Evan sudah lebih dulu mengambil start.
"kali ini shampo lu apalagi, ko beda dari kemarin." Jay masi terus menciumi bau harum yang seperti candu di indra penciumannya
"berhenti jay gua pukul dada lu ya!" ancam Aivy yang mengeluarkan satu lagi roti yang ia siapkan.
"gue berhasil tidur kok, makasih ya suara lu bantu banget. tapi ga lama Juni bangke bangunin gue." gerutu Aivy sambil mengunyah roti nya dengan lahap seperti orang kelaparan namun juga kesal.
"Yaudah ga apalah, oh iya Ais-" Jay mengeluarkan benda yang membuat Aivy kegirangan dan melompat lompat bak anak kecil
"bahkan gue belum bilang ini apa." lalu melongo melihat Aivy yang terus melaju ke depan
Jay berjalan di belakang Aivy dan tersenyum senang melihat respon Aivy yang melihat kadonya di terima dengab baik.
Aivy berbalik jalan ke arah jay dan memeluk Jay kencang, yang mana membuat jantung nya tidak aman.
"makasih ya Jay, love banget gue udah dari dulu kepengen ini love love love banget sama lu!" Aivy masih sambil menepuk nepuk bahu Jay lumayan keras.
Jay membelikannya Sony Angel 3 kotak. Karna dari bulan kemarin yang menjadi topik pembicaraan mereka 90% adalah sony angel. Padahal Aivy tidak minta untuk di belikan. namun jay yang kelewat peka langsung membelikannya 3, yang dimana itu stok terbatas.
"iyadeh love gue doang lu tapi ga pacarin gue." Jay menghentikan pukulan Aivy
"diem lu monyet, makasih banyak love jay." lalu berlari kabur hingga sampai kesekian yang tidak terlihat lagi di mata Jay yang tersenyum memegang dada yang masih terus merasakan detakan hebat.
"Iyaa i love you more ais."
🫦🫦🫦
"eh Aivy gue denger lu deket banget sama jay, lu pacaran?" tanya Sophie teman yang sangat deket dan peduli Aivy. Hanya dia seorang temen deket Aivy namun Sophie adalah social butterfly yang dimana semua orang tau dan menyukai dia.
"enggak lah, kan biasa gue emang sama dia. Kenapa lagi?" tanya balik Aivy sambil mengeluarkan buku untuk siap belajar.
Iya Aivy memang terkesan nakal jika orang hanya mengenalinya dari luar. Namun untuk pelajaran Aivy paling menomor satukan di kehidupan nya.
"nama lu jadi highlight cewe cewe sebelah, kan lu sama jay ga sekelas tapi bisa sedeket itu." tanya Sophie yang semakin kepo akan kedekatan sahabatnya itu dengan pria yang di sukai beberapa wanita cantik di sekolah nya itu.
"yah lu harus berapa kali di ceritain sih sopi, gue sama Jay ya sekedar temen doang. Mau satu sekolah omongan gue, gue juga ga peduli." Aivy melayang kan jari tengah ke udara ntah untuk siapa berulang kali. membuat Sophie tertawa melihat tingkah sahabatnya itu.
"heh monyet! mana ada temen kiss kissan, peluk pelukan. tolol!" geram Sophie lalu menoyor kepala Aivy yang membuat kepala Aivy tidak terkesiap.
"kecilin suara lu Sophie!" menyadari hal tersebut membuat Sophie terkaget dan langsung melihat sekeliling kelas, dan tentu saja mereka sibuk dengan kegiatan mereka masing masing.
bel lantas berbunyi namun Sophie engan pindah karna masi ingin bercerita dengan Aivy.
Sophie dan Aivy tidak satu tempat duduk lantai siapa yang duduk di sebelah aivy?
"pindah, bel udah bunyi!"
🫦🫦🫦
vote lagi agar extra part.
KAMU SEDANG MEMBACA
Try Again - Heeseung
FanfictionSetelah kecelakaan yang terjadi tanpa sebab, membuat ku kehilangan ayah dan ingatan lainnya. Bermula dari Evan yang menyukaiku namun, ada hal buruk yang nantinya akan menimpaku jika terlalu lama berhubungan dengannya. Disclaimer 🚫 18+ only