Setelah hari manis itu terjadi Aivy dan Evan resmi menjadi sepasang kekasih yang paling bahagia di dunia. Hubungan manis itu sudah berjalan 4 bulan lamanya dengan banyak kata kata dan tindakan manis yang di berikan oleh Evan, serta perasaan timbal balik yang besar yang dilakukan Aivy. Selama 4 bulan ini Evan merasa dunia nya sungguh berubah jauh, dia mempunyai alasan kenapa harus tetap bertahan hidup di dunia yang berat ini.Weekend kali ini mereka sempatkan untuk berbelanja dan jalan jalan, Aivy siap untuk memilihkan baju terbaik untuk pacar kesayangannya ini. Menurut Aivy selama ia pacaran dengan Evan, semua hal sudah di lakukan Evan. Ia diperlakukan dengan baik. Bahkan sangat baik. Evan bahkan sangat inisiatif dan peka, menjadikan nilai plus untuk Aivy tetap terus menyukainya lebih dalam.
"Sayang menurut kamu bagus yang mana?" tanya Aivy sambil memilih baju yang di pegang kedua tangannya.
"Yang kanan sayang, it's very suits on you." Ucapnya sambil tersenyum, pandangnya hanya terfokus pada Aivy.
Selesai dari berbelanja mereka menghabiskan waktu seperti biasa, namun hari ini mereka akan ke tempat Juni untuk makan malam bersama.
.
.
.
.
."Bang lu lemes gini, sakit kah?"
Jay menggeleng lemas, karna sudah dua hari pikirannya kalut padahal dalam hati dia ikhlas merelakan Evan dengan Aivy namun hatinya menolak keras dan sekarang berujung demam.
Riki menempelkan punggung tangannya di dahinya, "Buset bang lu panas ini, pulang aja istirahat ege!" Ucap nya khawatir
William berjalan mendekati mereka berdua lalu memberikan obat pereda demam dan selimut. "Bang jangan sakit dulu, nih minum dah. Minum sendiri atau di bantuin Riki?"
Jay tak menjawab kepalanya kepalang pusing mungkin juga efek cuaca yang membuat badannya tidak stabil akhir akhir ini, dia memilih untuk tidak mengabarinya Aivy saat dimana Evan menembaknya, takut hati orang lain sakit dia lebih dulu sakit untuk orang lain.
"Lama bener dah, sini gue cekokin Will." Ucap Jhonny langsung membantu Jay meneguk obat dan air minum yang di berikan William, lalu membaringkan nya di sofa dan menyelimuti nya.
"Sembuh dulu bang, superhero juga butuh istirahat." Ucap William lalu kedapur menyiapkan makan siang dibantu dengan Jhonny.
Lalu mereka berdua dengan Riki yang menatap Jay iba. Pasalnya ia tau kenapa Jay sampai sakit, alasannya jelas. Aivy. Dia tidak mengerti kenapa Temannya ini harus sebegitunya memikirkan cewe. Dia tidak bisa membayangkan karna dia belum pernah mendekati atau suka dengan wanita manapun. Dia hanya kasian.
"Gws dah bang, gue jadi ikutan puyeng."
.
.
.
.
."Asik lu berdua udah berapa lama jadian?"
Suara dentingan garpu dan sendok yang beradu dengan piring, di malam sudah sepi pengunjung mereka bertiga makan bersama, Juni, Aivy dan Evan menikmati hidangan yang sudah di siapkan oleh Juni.
"Udah 4 bulan lebih dah bang." Ucapnya masi malu malu
"Jagain adek gue ya, dia emang begitu kalau nakal sentil aja telinganya."
"apaansi lu Jun kocak!" ucap Aivy melotot
Mereka makan dengan tenang sesekali mengobrol kecil tentang kehidupan masing masing. Tak lama terasa mereka sudah ingin berpamitan.
"Bang pulang dulu gue, capek."
Juni mengangguk dan membereskan piring kotor siap mereka makan "Eh dul jangan di kunci pintunya gue bentar lagi balik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Try Again - Heeseung
FanfictionSetelah kecelakaan yang terjadi tanpa sebab, membuat ku kehilangan ayah dan ingatan lainnya. Bermula dari Evan yang menyukaiku namun, ada hal buruk yang nantinya akan menimpaku jika terlalu lama berhubungan dengannya. Disclaimer 🚫 18+ only