18 : jadian

81 7 0
                                    


Aivy Pov.

Sebenarnya kalau di pikir terlalu lama bisa bikin aku sakit kepala, ada baiknya aku ikhlas dan lupakan apa yang udah terjadi kemarin ini, segera aku keluar dari rumah Jay ketika melihat Evan yang sudah tertidur, aku tidak mau berkata banyak lagi. Biarlah sebagaimana rupa hari hari ku berjalan dengannya kedepan. Mungkin aku memaafkannya tapi tidak secepat ini.

Tidak izin dan pulang begitu saja memang tidak sopan, aku bingung kami bahkan belum jadian. Aku kira kejutan nya apa ternyata ini yang aku dapatkan. Aku juga tidak terlalu mengharapkan apa yang akan di lakukan oleh dirinya, mengingat ia masih mempunyai mantan yang terobsesi padanya sampai nekat menciumnya.

"Ais!" Panggil Jay dari belakang sambil berlari. Aku terdiam dan tidak berbalik arah sampai ia pegang bahuku yang mu dengar nafasnya sudah tidak ber aturan.

"Kok pergi, udah selesai emang masalahnya?" tanya Jay

Aku berbalik ke arahnya dan hanya bisa menatap sepatuku yang tidak terikat rapi seperti biasanya, aku memilih untuk tidak menjawab pertanyaan.

Jay memegang kedua bahuku, "Kenapa? udah baikan atau belum? kok pergi gitu aja nanti Evan nyariin kamu." tanyanya banyak membuat ku pusing

Aku menatapnya dengan mataku yang masi memerah, dan meninggalkan segilintir bulir bulir air mata, "Kenapa aku tinggalin dia? ga apa dong masalahnya udah kelar, lagian kamu kenapa peduli banget sama dia?" tanya ku pelan dengan sedikit emosi

Ia melepas tangannya di kedua bahuku, "Bukan gitu, ada baiknya jangan tinggalin dia dulu, dia pasti nanya kamu kemana, dia makin merasa bersalah Ais." Rasanya seperti di pojokan, aku tidak tau harus berkomentar apalagi kali ini.

"Yaudah kamu aja yang jaga, peduli apa kalau aku tinggalin dia?" Ku lihat Jay mengernyit dahi tidak percaya, "Kamu kan suka sama dia, udah nerima dia juga kan, jangan kaya anak anak gini lah, dia udah ngakuin semuanya kan, kamu ragu?" tanyanya lagi

Aku mulai memberi jarak di antara kami sepertinya aku akan meledak ledak.
"YA KAMU KIRA SEGAMPANG ITU KAH JAY? kamu kenapa belain dia banget, kamu aja yang jagain dia sana, iya aku masih anak anak! ga cocok sama dia! udahlah aku capek mau pulang." Final ku lalu berlari menjauhi nya ku dengar dia meneriaki namaku namun tidak berusaha mengejar ku lagi. Bahkan di situasi seperti ini, aku rasa aku yang bersalah.

Aku berharap 20 menit pembicaraan kami yang sia sia dia memelukku menenangkan seperti biasa, nyatanya aba aba untuk memelukku saja tidak. Sial, aku goyah dengan pendirian yang ku buat.

Author Pov.

Hari yang buruk telah berlalu, Aivy masih bungkam namun usaha Evan tidak ada hentinya untuk meluluhkan hati Aivy, sudah seminggu lebih mereka seperti ini. Bahkan Aivy hanya ingin sendiri kemana mana sendiri, Sophie saja enggan untuk mendekatinya kalau emosi Aivy sedang tidak baik-baiknya.

"Aivy maafin aku ya, udah seminggu kita begini kamu ga ada mau maafin aku?" tanya Evan menyamakan langkah kaki dengan Aivy yang sedang membawa susunan buku.

Aivy memilih bungkam, dia masi tidak ingin membicarakan hal kemarin, baiknya ia terfokus dengan buku yang du bawanya, seperti berdiam diri di perpustakaan tanpa ada seorang yang mengganggunya.

Sampai di perpus ia meletakan buku di rak rak khusus yang sudah si beri label. Evan juga mengikutinya tapi dia hanya diam.

"Tolong ya, aku janji aku ga bakal kaya gini lagi." Ucapnya Memohon dan duduk di sebelah Aivy.

Aivy mulai kesel dan menatap sinis ke arahnya.

"Iya aku udah maafin kok, kamu diem ya jangan berisik." Ucapnya santai dengan mimik muka yang datar.

Try Again - HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang