05 Obrolan

1.6K 250 66
                                    

Akhirnya (Name) sampai juga dirumah, entah kenapa hari ini dia sangat lelah padahal tadi dia ga ngapa ngapain pas temen temennya pada bertarung. Rasanya seperti sudah melakukan banyak aktivitas saja.

(Name) memutuskan untuk merebahkan dirinya dikasur sejenak dan membuka hp nya untuk scroll ige.

Baru saja 5 menit berlalu dia sudah merasa sangat mengantuk, matanya pun melirik jam di hp.

"Masih jam 5 sore...ya.." Gumam (Name) lalu perlahan matanya mulai menutup dan akhirnya terlelap.

(Name) tertidur masih dengan seragam Fuurin yang ia kenakan.

"Kakak tolong aku! Hiks sakit kak tolong aku!!" Tangisan seorang gadis kecil terdengar jelas oleh (Name). tetapi (Name) tidak bisa melihat dengan jelas wajah gadis itu.

Kepalanya terasa sangat pusing serta bau debu dan lembab membuat (Name) sedikit kesulitan bernafas. Suara hujan dan petir menambah suasana semakin mencengkam.

"Apa yang harus kita lakukan dengan kedua gadis kecil ini?" Tanya seorang pria yang tak dikenali.

"Lakukan saja semaumu setelah itu bunuh mereka dan jangan sampai tertinggal jejaknya." Balas satunya lagi

(Name) tidak bisa melihat dengan jelas wajah mereka, semuanya terlihat samar. Tubuhnya sangat sakit tak bisa digerakan, banyak lebam dan luka.

"Kakak tolong aku, bangun lah!" Teriak gadis kecil itu

"DIAM! KAU INI BERISIK SEKALI DARITADI!" Bentak salah satu pria sembari menendang gadis kecil itu hingga terbatuk.

"Si-siapa mereka..?" (Name) ingin bersuara tapi entah kenapa lidahnya terasa kelu, bahkan untuk bergumam pun dia tidak bisa.

"KAK (NAME)!!"

"Kenapa harus kau yang selamat? Kenapa bukan kau saja yang mati?"

"Kau dan kakakmu sama saja (Name). Kalian sama sama iblis. Aku kira kau akan berbeda dengan kakakmu!"

"Aku menyesal telah melahirkan kalian."

Ting! Ting!

(Name) langsung terbangun dengan nafas terengah engah. Mimpi yang barusan dia alami terasa sangat nyata, kepalanya sampai sedikit pusing.

"Mimpi apa itu? Setahun terakhir aku sering memimpikan itu, tapi entah kenapa aku seperti pernah mengalaminya ya?" Gumam (Name) sembari memegang kepalanya.

Mata (Name) beralih melihat jam dinding menunjukan pukul 18.30 yang artinya sudah satu jam setengah dia ketiduran.

(Name) menggeleng gelengkan kepala lalu menepuk pelan pipinya beberapa kali.

"Cuma mimpi buruk (Name)..lagian aku kan anak tunggal." Ucap (Name) menenangkan diri sendiri

Ting! Ting! Ting!

Suara notifikasi chat yang berkali kali itu membuat (Name) langsung beralih pada hpnya. Dia pun segera membuka app chat miliknya.

Disana terlihat nomer tak dikenal mengiriminya pesan dan (Name) langsung membuka kolom chat nya.

Unknown

Unknown
Malam (Name) chan!!

You
Siapa??

Absolute Zero || Wind BreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang