Hari ini seperti biasa (Name) memilih untuk berkeliling kota dulu sebelum berangkat ke sekolah. Tak jarang juga (Name) membantu orang orang yang membutuhkan bantuan.
(Name) juga tadi sudah menyempatkan dirinya untuk mengunjungi Hitoshi dan Akio untuk memberikan jajanan dan sarapan untuk mereka. Entah kenapa dirinya ingin lebih mendekatkan diri pada mereka berdua.
"HEI KAU ANAK FUURIN, TOLONG AKU!" Seorang gadis menggunakan baju kasual tampak panik dan ketakutan. Dia memegang pergelangan tangan (Name) erat.
"hah?" Belum sempat (Name) berbicara apa apa, gadis itu sudah menarik (Name) menjauh dari keramaian menuju gang sepi.
(Name) hanya pasrah dan bingung mengikutinya.
"Ada apa denganmu? Kau baik baik saja?" Tanya (Name) begitu mereka berdua sampai di gang.
(Name) menengok kanan kiri kali aja cewek didepannya ini dalam bahaya, atau dikejar seseorang tapi ternyata nihil. Hanya ada mereka berdua disana.
Gadis itu terengah ketakutan, dia tak berani menjawab (Name).
"Ma-maafkan aku." Ucapnya meneteskan air mata lalu pergi begitu saja meninggalkan (Name).
"EH MAU KEMANA?" Teriak (Name) tapi percuma saja dia sudah hilang entah kemana.
(Name) sangat bingung sekarang.
"Gajelas." Gumam (Name).
Saat (Name) hendak pergi dari sana tiba tiba munculah empat orang menutupi jalan keluar (Name). Dua orang didepan (Name) dan dua orang lagi dibelakang (Name).
Kalian pasti bisa menebak siapa mereka.
Yap, mereka berempat lah gadis gadis dari Seikai girl high yang (Name) temui beberapa hari yang lalu di supermarket.
(Name) hanya diam santai, kedua tangannya ia masukan kedalam kantong seragam.
"Oh jadi kalian yang suruh cewek tadi." Ucap (Name)
Salah satu gadis berambut pirang yang merupakan ketuanya itu tertawa dan bertepuk tangan. "Hahaha bingo, kau benar aku yang menyuruh gadis tadi. Ternyata hebat juga ya cewek Fuurin satu ini."
Bukannya takut, (Name) malah membalas dengan tersenyum.
"Oh iya jelas dong, masa anak Fuurin ga hebat. Yang bener aja!" Balas (Name) pede sembari mengibaskan rambutnya songong
Keempat gadis itu langsung geram, mereka semua mengepalkan tangannya.
"Eh kau gausa belagu ya orang luar, mentang mentang jadi satu satunya cewek yang masuk sana! Udah beban, sok sok an lagi sama kita. Kami tau kau gabisa berantem!" Ucap gadis berambut pendek kesal.
"Tau nih si jelek satu ini sok banget. Pasti dia ngepelet Umemiya trus dia ngegoda tuh semua cowok kuat disana." Sambung gadis berkucir dua dibelakang (Name).
"Emang jalang, kemarin aku lihat kau gandengan sama si Suo. Padahal aku selalu cari cara buat dapet perhatian dia, tapi dia selalu nolak." Sahut gadis satu lagi dibelakang (Name)
"Curhat neng?" Balas (Name) terkekeh
Ketua nya maju mendekati (Name), jarak mereka hanya dua langkah.
"Oh aku ingat, kau yang kemarin orang aneh di supermarket kan..Emang ternyata otakmu udah ga beres ya." Katanya tertawa mengejek.
"Oh ya? Bukannya otak kalian lebih ga beres lagi karena ngehalu jadi pacar mereka?" (Name) tersenyum mengejek
Memuncak sudah emosi mereka. Gadis pirang itu menjambak rambut (Name) dan menghempaskannya ke tembok dengan keras.
"Brengsek! AKAN KU PERINGATI KAU, JANGAN DEKATI MEREKA!" Ucapnya penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absolute Zero || Wind Breaker
FanfictionKisahku bersama mereka. - Wind Breaker •NII SATORU ❗Manga Spoiler❗ • Bahasa non baku • Kasar • Female (Name)